Nasional, gemasulawesi – Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada hari ini, tanggal 31 Desember 2023, sekitar lebih dari 51 juta masyarakat Indonesia, baik kelompok rentan ataupun umum telah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau kerap juga disebut dengan booster per hari Sabtu, tanggal 30 Desember 2023.
Kementerian Kesehatan merinci angka tepatnya, yakni 51.102.350 orang telah menerima vaksin Covid-19.
Menurut Kementerian Kesehatan, angka tersebut, berari sekitar 36,19% dari target penerima vaksin Covid-19 141.211.181 orang.
“Sedangkan untuk penerima vaksin Covid-19 booster kedua juga jumlahnya meningkat menjadi 1.400.605 orang,” tulisnya di laman resmi mereka.
Kemenkes juga menyampaikan jika sebanyak 1.814.468 tenaga kesehatan selesai menerima vaksin booster.
“Untuk kelompok lansia sekitar lebih dari 7 juta orang telah melakukan vaksin booster, yakni 7.311.982, serta untuk lansia yang menerima vaksin booster kedua, yaitu sekitar 529.601 orang,” jelasnya.
Rincian lainnya adalah untuk petugas publik sebanyak 9.915.612 orang dan 924.648 tenaga pendidik telah disuntik dosis ketiga.
Kementerian Kesehatan memaparkan untuk skema gotong royong, sebanyak 720.544 orang telah menerima vaksin booster.
Di sisi lain, rencana pemerintah untuk mulai menerapkan vaksin Covid-19 berbayar mulai tanggal 1 Januari 2024 mendapatkan beberapa tanggapan.
Baca Juga: Gagalkan Upaya Pelanggaran, Bea Cukai Sebut Penyelundupan Barang Ilegal Meningkat Dibandingkan 2022
Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto, mengusulkan agar pemerintah menunda rencana tersebut.
Hal ini, disebutkan Edy, karena kini penyebaran kasus Covid-19 sedang mengalami peningkatan.
“Potensi peningkatan kasus Covid-19 ini juga diprediksi dapat berlangsung selama berminggu-minggu setelah momen Natal dan Tahun Baru,” ucapnya.
Baca Juga: Akhir Tahun, Presiden Jokowi Bermalam Minggu Bersama Jan Ethes dan Lembah Manah di Solo Paragon Mall
Edy menyatakan jika dirinya menyarankan atau mengusulkan agar rencana vaksin Covid-19 berbayar dilakukan di bulan Februari 2024 karena menurutnya terdapat keyakinan jika antusias masyarakat kembali meningkat untuk mengikuti program vaksinasi Covid-19.
“Penundaan juga perlu dipertimbangkan karena perihal vaksin Covid-19 berbayar ini belum terlalu banyak masyarakat yang mengetahuinya,” terangnya.
Edy menuturkan agar pembiayaan untuk vaksin Covid-19 ini dapat mempertimbangkan beberapa aspek, seperti mengacu kepada daya beli peserta JKN. (*/Mey)