Terletak di Tepi Barat, Pasukan Penjajah Israel Dilaporkan Menggerebek Kamp Pengungsi Jenin

Ket. Foto: Pasukan Penjajah Israel Dikabarkan Menggerebek Kamp Pengungsi Jenin Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, pasukan pendudukan penjajah Israel menggerebek dan menyerbu kamp pengungsi Jenin yang terletak di Tepi Barat, Palestina.

Laporan yang sama menyatakan jika pasukan penjajah Israel yang menyamar dan didukung oleh bala bantuan militer juga mengepung sebuah rumah ketika konfrontasi terjadi antara kelompok pemuda Palestina dengan tentara penjajah Israel.

Selain itu, pasukan penjajah Israel mengebom rumah yang terkepung dengan rudal Energa dan juga mencegah ambulans mendekati lokasi tersebut.

Baca Juga:
Lakukan Aksi Bakar Diri untuk Palestina, Kota Jericho di Tepi Barat Menamai Sebuah Jalan dengan Nama Aaron Bushnell

Di sisi lain, tentara penjajah Israel mengatakan jika pasukannya telah melakukan penggerebekan dan juga operasi terhadap para pejuang Palestina di seluruh Jalur Gaza.

Militer penjajah Israel merilis sebuah pernyataan yang menyebutkan jika serangan dilakukan di lingkungan Hamad yang berada di Khan Younis, Jalur Gaza,.

Serangan tersebut dikabarkan menyebabkan 4 orang pejuang Palestina tewas.

Baca Juga:
Berikan Layanan yang Dibutuhkan, Pengungsi Palestina di Yordania Resah atas Nasib UNRWA

“Kami juga menyita, termasuk dengan senapan Kalashnikov, bahan peledak dan juga peralatan militer lainnya dalam penggerebekan,” kata mereka.

Dalam pernyataan tersebut disebutkan pesawat-pesawat tempur militer penjajah Israel menyerang dan membunuh seorang pejuang yang meluncurkan mortir ke penjajah Isrel selatan di awal pekan.

Dilaporkan jika pesawat tempur tersebut terlihat meninggalkan lokasi peluncuran di sebelah selatan Jalur Gaza, sebelum jet tempur dipanggil untuk melawannya.

Baca Juga:
Bentrokan Baru, Militer Penjajah Israel Sebut Temukan 2 Terowongan Hamas di Khan Younis

Tentara penjajah Israel juga mengatakan jika dalam operasi yang dilakukan di Jalur Gaza bagian utara dan tengah, pasukan menemukan dan menghancurkan beberapa peluncur roket.

Sementara itu, di Rafah, yang merupakan kota di perbatasan selatan Jalur Gaza, yang menjadi tempat untuk 1,5 juta rakyat Palestina mengungsi, makanan berbuka puasa yang biasanya berlimpah telah digantikan dengan makanan kaleng dan juga kacang-kacangan.

Hal tersebut disampaikan oleh Mohammad al-Masry, salah satu warga Palestina yang memutuskan mengungsi ke Rafah, setelah pasukan penjajah Israel menggempur lingkungan tempat tinggalnya.

Baca Juga:
Perang Masih Berlanjut, Rakyat Palestina Dilaporkan Menghadapi Ramadhan yang Sulit Karena Krisis Kemanusiaan

“Kami tidak merasakan nikmatnya Ramadhan dan lihatlah orang-orang yang harus tinggal di dalam tenda saat cuaca dingin seperti sekarang,” ungkapnya.

Salah seorang pengungsi di Rafah yang berasal dari Khan Younis, Om Muhammad Abu Matar, mengatakan jika Ramadhan tahun ini memiliki rasa darah dan kesengsaraan.

“Juga rasa perpisahan dan penindasan,” tuturnya. (*/Mey)

Bagikan: