Korban hingga Puluhan Ribu Jiwa, Palestina Tolak Rencana Pasca Perang Netanyahu di Jalur Gaza

Ket. Foto: Palestina Dilaporkan Menolak Rencana Pasca Perang Benjamin Netanyahu di Jalur Gaza Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, Palestina menegaskan jika mereka menolak rencana pasca perang Perdana Menteri penjajah Israel, Benjamin Netanyahu, di Jalur Gaza.

Dalam pernyataannya, Palestina mengatakan jika rencana pasca perang Benjamin Netanyahu tersebut melanjutkan pendudukan penjajah Israel di wilayah Palestina dan mencegah pembentukan negara Palestina.

Nabil Abu Rudeineh, yang merupakan juru bicara Kepresidenan Palestina, menyatakan jika Jalur Gaza hanya akan menjadi bagian dari negara Palestina merdeka dengan Yerusalem sebagai ibukotanya dan rencana apapun selain itu akan gagal.

Baca Juga:
Menjadi Perjuangan Bertahan Hidup, Banyak Calon Pengantin di Gaza yang Terpaksa Mengubur Impiannya untuk Menikah Karena Perang

“Penjajah Israel tidak akan berhasil dalam upayanya mengubah realitas geografis,” katanya.

Rudeineh menambahkan jika dunia ingin ada keamanan dan stabilitas di kawasan ini, maka dunia harus mengakhiri pendudukan penjajah Israel dan mengakui negara Palestina yang merdeka.

Diketahui jika sebelumnya Benjamin Netanyahu telah memaparkan rencana masa depan Jalur Gaza yang mencakup pelantikan ‘pejabat lokal’ untuk memerintah Jalur Gaza dan kebebasan beroperasi tanpa batas dengan kehadiran militer penjajah Israel.

Baca Juga:
Sidang ICJ Hari Keempat, Tiongkok Serukan Solusi 2 Negara untuk Penjajah Israel dan Palestina

Sementara itu, laporan menyebutkan jika berdasarkan survei yang paling baru, Benjamin Netanyahu akan kalah jika pemilu penjajah Israel diadakan hari itu juga.

Survei yang sama menunjukkan jika para partisipan setuju jika akan ada lebih banyak kursi yang tersedia untuk partai Benny Gantz.

Di sisi lain, salah satu dokter dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB, Dr Sara Al-Saqqa, mengungkapkan jika kondisi yang mengerikan terjadi di dalam RS Nasser yang telah dikepung dan digerebek oleh pasukan penjajah Israel.

Baca Juga:
Perang Gaza, Kondisi di RS Al Shifa Dilaporkan Semakin Memburuk Setiap Harinya dan Masih Mengerikan

RS Nasser adalah salah satu dari sedikit rumah sakit yang masih berfungsi di Jalur Gaza sebelum militer penjajah Israel menyerang.

“Tidak ada air dan listrik di dalam rumah sakit, persediaan medis terbatas dan juga makanan yang tidak mencukupi untuk kami yang terjebak disini,” ujarnya.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan jika pasukan penjajah Israel kembali menggerebek RS Nasser dan juga terus melarang pergerakan masuk dan keluar dari komplek medis tersebut.

Baca Juga:
Pendudukan Penjajah Israel, Rakyat Palestina di Yerusalem Timur Sebut Tidak Punya Pilihan Selain Tetap Kuat

“Air limbah telah membanjiri lantai dasar RS Nasser dan staf serta para pasien harus hidup tanpa makanan, tanpa tabung oksigen dan juga tanpa alat-alat untuk kebersihan pribadi,” ungkap salah satu perwakilan mereka yang tidak disebutkan namanya. (*/Mey)

Bagikan: