Sidang ICJ, Arab Saudi Sebut Penjajah Israel Tidak Merahasiakan Niat untuk Memperluas Pemukiman Ilegal

Ket. Foto: Arab Saudi Menegaskan Jika Penjajah Israel Tidak Merahasiakan Niat Mereka untuk Memperluas Pemukiman Ilegal
Ket. Foto: Arab Saudi Menegaskan Jika Penjajah Israel Tidak Merahasiakan Niat Mereka untuk Memperluas Pemukiman Ilegal Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Pada tanggal 20 Februari 2024 waktu setempat, diketahui jika proses persidangan untuk hari kedua dilangsungkan di ICJ (Mahkamah Internasional) dengan beberapa negara akan menyampaikan argumennya tentang pendudukan penjajah Israel di Palestina.

Salah satu negara yang akan menyampaikan pendapatnya di hadapan ICJ adalah Arab Saudi yang dalam salah satu pernyataannya mengatakan jika penjajah Israel tidak merahasiakan niat mereka untuk mempertahankan dan juga memperluas pemukiman ilegal mereka di Palestina.

Selain itu, Arab Saudi yang diwakili oleh Ziad Al Atiyah, yang merupakan duta besar Arab Saudi untuk Belanda, mengatakan jika penjajah Israel harus bertanggung jawab karena mengabaikan hukum internasional.

Baca Juga:
Musim Dingin, Anak Gaza Dilaporkan Mengenakan Hazmat untuk Tetap Hangat dan Kering

“Argumen yang dilontarkan penjajah Israel jika mereka memiliki hak untuk menbela diri memutarbalikkan kenyataan,” katanya.

Ziad Al Atiyah menegaskan jika merampas semua sarana kelangsungan hidup penduduk Palestina tidak dibenarkan dalam keadaan apapun.

Arab Saudi menekankan jika penjajah Israel tidak memanusiakan warga Palestina dan juga memperlakukan mereka sebagai barang sekali pakai.

Baca Juga:
Situasi Semakin Memburuk, Tentara Penjajah Israel Tembaki Warga Palestina yang Mendekati Truk Bantuan di Jalur Gaza

“Mereka melakukan genosida terhadap penduduk Palestina,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ziad Al Atiyah menerangkan jika secara umum, tindakan yang dilakukan penjajah Israel terus menerus melanggar sejumlah resolusi PBB dan juag menjadikan mustahil untuk mendirikan negara Palestina.

“Itu mereka lakukan dengan memperluas pemukiman ilegal dan juga mengusir rakyat Palestina dari rumah mereka,” pungkasnya.

Baca Juga:
Lakukan Agresi dengan Tindakan Tidak Manusiawi, Disebutkan Sebabkan Penjajah Israel Ditempatkan di Luar Negara yang Beradab

Selain itu, Ziad Al Atiyah mengungkapkan jika penjajah Israel juga melakukan pencurian properti warga Palestina.

“UUD penjajah Israel di tahun 1948 menunjukkan penghinaan terhadap hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri dengan menyatakan jika kota suci Yerusalem lengkap dan bersatu sebagai ibukota penjajah Israel,” jelasnya.

Diketahui jika untuk negara-negara yang akan melakukannya pada tanggal 20 Februari 2024 adalah Afrika Selatan, Aljazair, Arab Saudi, Belanda, Bangladesh, Belgia, Bolivia, Belize dan Chili.

Baca Juga:
Menderita, Rakyat Palestina Disebutkan Tunjukkan Kemampuan Khas untuk Melawan Taktik Kelaparan, Pengungsian dan Degradasi Penjajah Israel

Sebelumnya, dilaporkan jika ICJ mengadakan dengar pendapat publik selama 1 minggu mengenai konsekuensi pendudukan penjajah Israel selama 6 dekade di wilayah Palestina.

Sidang ini akan mempertimbangkan konsekuensi hukum dari pelanggaran yang terus dilakukan penjajah Israel terhadap warga Palestina untuk menentukan nasib mereka sendiri. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Perang Belum Berakhir, Amnesti International Tegaskan Penjajah Israel Harus Akhiri Pendudukan Brutal di Palestina

Amnesti Internasional menegaskan dalam pernyataannya bahwa penjajah Israel harus mengakhiri pendudukan mereka yang brutal di Palestina.

Perang Masih Terus Berlanjut, Pemimpin Fatah Dilaporkan Dipindahkan ke Sel Isolasi di Penjara Ayalon Penjajah Israel

Pemimpin Fatah, Marwan Barghoutti, dilaporkan dipindahkan ke sel isolasi Penjara Ayalon yang berada di penjajah Israel.

Siap Terlibat dengan Hamas, Perdana Menteri Otoritas Palestina Sebut Sejumlah Faksi Akan Bertemu di Moskow 26 Februari

Perdana Menteri Otoritas Palestina menyatakan jika faksi-faksi Palestina akan bertemu di Moskow tanggal 26 Februari 2024.

Agresi Penjajah Israel, Palestina Desak Negara yang Menolak Seruan Gencatan Senjata untuk Mempertimbangkannya Kembali

Palestina mendesak sejumlah negara yang menolak seruan gencatan senjata untuk mempertimbangkan kembali posisi mereka.

Masih Ada Sekitar 200 Pasien, Kepala WHO Sebut RS Nasser Tidak Berfungsi Lagi

Kepala WHO menyebutkan RS Nasser di Khan Younis kini tidak lagi berfungsi karena serangan yang dilakukan penjajah Israel.

Berita Terkini

wave

Inilah Sinopsis Film Menuju Pelaminan, Film Berskala Nasional Pertama yang Menggunakan Pendekatan Produksi Virtual

Film Menuju Pelaminan adalah film komedi romantis yang akan datang, yang menggunakan pendekatan produksi virtual

Purbaya Hadapi Tantangan Pajak dan Kepercayaan Investor sebagai Menteri Keuangan Baru

Purbaya Yudhi Sadewa dihadapkan pada tantangan membangun kepercayaan investor global dan memperbaiki penerimaan pajak nasional.

Pemerintah Genjot Pembangunan Perikanan Tangkap di Indonesia Timur

KKP perkuat fasilitas perikanan tangkap di Papua, Maluku, dan NTT untuk tingkatkan produktivitas, pengelolaan, dan kesejahteraan nelayan.

Menlu Sugiono Pastikan Hak Pendidikan dan Penyelesaian Kasus Penembakan Staf KBRI Lima

Menlu Sugiono berjanji menjamin pendidikan anak almarhum Zetro dan kawal penyelidikan kasus penembakan di Peru.

KPK Ungkap Lobi dan Penyimpangan Kuota Haji 20.000 dari Pemerintah Arab Saudi

KPK selidiki lobi agen perjalanan haji, penyimpangan pembagian kuota haji tambahan hingga kerugian negara Rp1 triliun lebih.


See All
; ;