Dikabarkan Akan Terima Migran Palestina, Kongo Bantah Lakukan Pembicaraan dengan Penjajah Israel untuk Membahasnya

Ket. Foto: Kongo Membantah Melakukan Pembicaraan dengan Israel untuk Membahas Penerimaan Migran Palestina (Foto/X/@UNRWA) Source: (Foto/X/@UNRWA)

Internasional, gemasulawesi – Republik Demokratik Kongo dikabarkan membantah telah melakukan perundingan dengan Israel mengenai kemungkinan penerimaan migran Palestina dari agresi yang dilakukan Israel di wilayahnya.

Bertentangan dengan apa yang diberitakan di beberapa media, juru bicara pemerintah Kongo, Patrick Muyaya, menegaskan jika tidak pernah ada negosiasi dengan Israel, diskusi atau inisiasi apapun.

Hal tersebut dikatakan juru bicara pemerintah Kongo dalam sebuah pernyataan resmi yang dirilis beberapa waktu yang lalu.

Baca Juga:
Agresi Tidak Kunjung Selesai, Pakar Akui Keinginan Warga Palestina untuk Hidup Lebih Besar

Diketahui jika langkah ini menyusul laporan beberapa media di dunia yang baru-baru ini melaporkan bahwa pemerintah Kongo mungkin akan bersedia menerima migran Palestina.

Pemerintah Israel dilaporkan mengadopsi pemukiman kembali warga Palestina dari Gaza secara sukarela sebagai kebijakan resmi.

Salah satu media mengutip sumber senior di Kabinet Keamanan Israel yang menyebutkan bahwa pekan ini koalisi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu diam-diam menjajaki kemungkinan pengiriman ribuan migran dari Gaza ke Republik Demokratik Kongo.

Baca Juga:
Miliki Sejarah yang Panjang, Ini Daftar Pemimpin Hamas yang Dibunuh oleh Penjajah Israel

Di sisi lain, Lebanon akan mengajukan keluhan ataupun pengaduan ke Dewan Keamanan PBB terhadap Israel setelah pembunuhan Saleh Al-Arouri yang merupakan wakil ketua biro politik Hamas dan para pemimpin Brigade Al-Qassam lainnya di serangan yang dilakukan Selasa malam di Beirut, Lebanon.

Menurut laporan tersebut, PM Lebanon, Najib Mikati, mengutuk serangan tersebut sebagai kejahatan baru Israel dan upaya untuk menarik Lebanon ke dalam perang yang hingga kini masih berlangsung di Palestina.

Pemerintah Lebanon dilaporkan mengatakan dalam sebuah pernyataan resmi bahwa Mikati meminta Menteri Luar Negeri, Abdullah Bou Habib, untuk mengajukan keluhan mendesak kepada Dewan Keamanan atas pelanggaran baru Israel terhadap kedaulatan Lebanon dan juga penargetan terang-terangan di pinggiran selatan Beirut.

Baca Juga:
Bunuh Wakil Ketua Hamas, Politisi Senior Palestina Sebut Netanyahu Tidak Akan Berhasil

“Ledakan ini adalah kejahatan baru Israel yang bertujuan untuk membawa Lebanon ke fase konfrontasi baru setelah serangan harian yang sedang berlangsung di selatan, yang menyebabkan korban jiwa dan luka-luka,” katanya.

Wakil ketua Hamas yang terbunuh tersebut diketahui telah dimakamkan di kamp Palestina yang berada di Beirut, Lebanon. (*/Mey)

Bagikan: