Internasional, gemasulawesi – Para penjajah Israel memperbarui serangan berbahaya mereka terhadap sumber daya air Palestina di wilayah Ein Samia yang berada di timur Kota Kafr Malik di sebelah timur laut Ramallah.
Pada hari Minggu, tanggal 6 Juni 2025 waktu setempat, para penjajah Israel menyerbu sumur 2 dan 3, merusak kamera pengawas yang dipasang di dinding stasiun.
Selain itu, mereka juga menghancurkan dan mencuri gerbang salah satu stasiun.
Perusahaan Air Yerusalem dalam pernyataannya memperingatkan tentang dampak buruk dari serangan yang dilakukan berulang ini yang secara langsung mengancam pasokan air ke masyarakat.
Perusahaan tersebut menekankan eskalasi ini adalah pelanggaran yang mencolok terhadap hukum internasional yang menjamin HAM atas air.
“Sumur Ein Samia adalah sumber air yang vital dan penting untuk puluhan komunitas Palestina di Provinsi Ramallah dan al-Bireh,” ujar mereka.
Pihak Utilitas menerangkan serangan apapun terhadap sumur itu akan merampas HAM ribuan warga negara untuk mendapatkan air, terutama mengingat situasi air yang sulit di wilayah itu.
Dalam kesempatan itu, dia juga menegaskan kru teknisnya menghadapi kesulitan yang semakin meningkat dalam mengakses dan memelihara lokasi sumur karena serangan terus-menerus yang dilakukan para pemukim penjajah Israel.
Hal ini mengganggu operasi pemantauan dan pemeliharaan rutin serta memperburuk kerusakan pada infrastruktur air.
Otoritas memperingatkan serangan ini bukanlah yang pertama kalinya terjadi, mengingat serangkaian pelanggaran sistematis yang menargetkan Ein Samia, yang menuntut intervensi yang mendesak dari komunitas internasional dan organisasi HAM, serta otoritas terkait untuk melindungi sumber daya air Palestina.
Selain itu, untuk mengakhiri penargetan sistematis wilayah vital ini oleh para penjajah Israel.
Pada hari yang sama, pasukan penjajah Israel menyerang penduduk yang berbondong-bondong ke kamp Tulkarm dalam upaya mereka untuk mengeluarkan barang-barang mereka dari rumah mereka yang terancam oleh pembongkaran.
Ini adalah bagian dari rencana terbaru penjajah Israel untuk menghancurkan sebanyak 104 bangunan di dalam kamp dengan dalih tujuan militer. (*/Mey)