Internasional, gemasulawesi – Penjajah Israel dikabarkan telah menutup penyeberangan Karem Abu Salem, yang merupakan titik perlintasan utama untuk bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza.
Penutupan itu dilakukan kemarin, 5 Mei 2024, setelah Hamas menembakkan roket ke pangkalan militer yang berada di penjajah Israel selatan di dekat lokasi tersebut dan membuat 3 orang tentara tewas serta beberapa tentara lainnya terluka.
Brigade Al Qassam, yang merupakan sayap bersenjata Hamas, mengatakan serangan tersebut menyasar sekelompok pasukan penjajah Israel di area perlintasan dan juga sekitarnya.
Dalam video yang dirilis oleh Brigade Al Qassam, disebutkan roket menghantam markas komando dan mobilisasi militer penjajah Israel di persimpangan.
“Kami mendeteksi 10 proyektil yang diluncurkan dari Rafah di sebelah selatan Jalur Gaza menuju ke daerah tersebut,” kata militer penjajah Israel.
Mereka menambahkan jika pihak militer juga mendeteksi dan menyerang sumber api serta infrastruktur militer Hamas yang lainnya.
Dewan Regional Eshkol mengatakan roket menghantam area terbuka di dekat posisi militer.
Isaac Herzog, yang merupakan Presiden penjajah Israel, mengklaim bahwa Hamas menyerang bantuan kemanusiaan dikarenakan tidak peduli terhadap kemanusiaan.
“Dunia harus bertindak untuk membebaskan para sandera dan membebaskan rakyat Gaza dari kekuasaan kejam Hamas,” ujarnya dalam sebuah postingan di media sosial X.
Diketahui jika penyeberangan Karem Abu Salem adalah salah satu jalur penting untuk bantuan untuk memasuki Jalur Gaza.
Pihak berwenang penjajah Israel mengumumkan pembukaan kembali penyeberangan Karem Abu Salem pada pertengahan bulan Desember 2023 menyusul meningkatnya tekanan dari Amerika Serikat di tengah situasi kemanusiaan yang mengerikan di Jalur Gaza.
Namun, meskipun dibuka kembali, pemerintah penjajah Israel hanya mengizinkan sedikit bantuan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan di wilayah Palestina.
Salah satu sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan pangkalan militer yang menjadi sasaran telah digunakan sebagai landasan peluncuran serangan penjajah Israel terhadap sasaran di Rafah.
“Serangan itu terjadi ketika perundingan gencatan senjata antara Hamas dan penjajah Israel di Kairo, Mesir, tampaknya menemui jalan buntu,” ucap mereka. (*/Mey)