Memenuhi Tuntutan Rakyat Palestina, Hamas Sebut Akan Pergi ke Kairo dengan Semangat Positif untuk Mencapai Kesepakatan Gencatan Senjata

Ket. Foto: Hamas Menyatakan Akan Pergi ke Kairo dengan Semangat Positif untuk Mencapai Kesepakatan Gencatan Senjata
Ket. Foto: Hamas Menyatakan Akan Pergi ke Kairo dengan Semangat Positif untuk Mencapai Kesepakatan Gencatan Senjata Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Hamas secara resmi mengonfirmasi dalan sebuah pernyataan jika mereka akan mengirimkan delegasi ke Kairo, Mesir, untuk menyelesaikan negosiasi yang dimediasi.

Hamas menyatakan mereka akan pergi ke Kairo hari ini, 4 Mei 2024, dengan semangat positif untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata.

“Kami di Hamas dan pasukan perlawanan Palestina bertekad untuk mencapai kesepakatan yang memenuhi tuntutan rakyat Palestina bertekad untuk penghentian total agresi, penarikan pasukan pendudukan dan pemulangan pengungsi,” kata mereka.

Baca Juga:
Sebut Harus Bergabung dengan yang Lain, Kepala UNRWA Nyatakan Saatnya Memberikan Gaza Akses ke Media Internasional

Hamas menambahkan jika kesepakatan gencatan senjata itu adalah juga untuk bantuan dan rekonstruksi serta kesepakatan pertukaran yang serius.

Diketahui jika pemimpin tertinggi Hamas, Khalil Al Hayya, akan memimpin delegasi Hamas.

Sementara itu, sejumlah anggota parlemen Amerika Serikat dari Partai Demokrat telah menulis surat kepada Presiden Joe Biden yang menyatakan jika pembatasan penjajah Israel terhadap bantuan kemanusiaan yang memasuki Jalur Gaza mempertanyakan kepatuhan mereka terhadap hukum Amerika Serikat.

Baca Juga:
Sentimen Pro Palestina Meningkat di Seluruh Dunia, Benjamin Netanyahu Tegaskan Penjajah Israel Akan Berdiri Sendiri Jika Diperlukan

Ke-86 anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Demokrat menyampaikan mereka yakin ada cukup bukti jika penjajah Israel gagal mematuhi ketentuan UU Bantuan Luar Negeri Amerika Serikat, yang mengharuskan penerima senjata yang didanai oleh AS menjunjung hukum kemanusiaan internasional.

“Kami mengharapkan pemerintah untuk memastikan kepatuhan penjajah Israel terhadap hukum yang ada dan mengambil semua langkah yang mungkin dilakukan untuk mencegah bencana kemanusiaan yang lebih lanjut,” bunyi surat tersebut.

Di bulan Februari lalu, Joe Biden dilaporkan mengeluarkan memorandum keamanan nasional yang mewajibkan jaminan dari penerima bantuan Amerika Serikat bahwa kedua ketentuan tersebut dipatuhi.

Baca Juga:
Salah Satunya Adalah Dokter, Masyarakat Tahanan Palestina Ungkap 2 Orang Tawanan Asal Gaza Meninggal di Penjara Penjajah Israel

Pada bulan April, setidaknya 4 biro Departemen Luar Negeri AS memberi tahun Antony Blinken, yang merupakan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, bahwa klaim penjajah Israel jika mereka mematuhi hukum kemanusiaan internasional di Jalur Gaza tidak kredibel dan juga tidak dapat diandalkan.

Di sisi lain, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB mengungkapkan ratusan ribu orang berisiko mati jika penjajah Israel melakukan invasi darat ke Rafah. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Alasan Krisis Kemanusiaan di Jalur Gaza, Turki Dikabarkan Telah Menghentikan Perdagangan dengan Penjajah Israel

Turki telah menghentikan perdagangan dengan penjajah Israel dengan alasan krisis kemanusiaan di Jalur Gaza, Palestina.

Mengenai Rencana Invasi Darat ke Rafah, Kepala UNICEF Memperingatkan Akan Terjadi Kehancuran Lebih Lanjut untuk Kaum Anak Palestina

Kepala UNICEF memperingatkan akan terjadi kehancuran lebih lanjut untuk kaum anak Palestina jika invasi darat ke Rafah dilakukan.

Tegaskan Akan Selalu Mendukung Palestina, Turki Dilaporkan Akan Bergabung dalam Kasus Genosida Afrika Selatan di ICJ

Turki akan bergabung dalam kasus genosida Afrika Selatan terhadap pasukan penjajah Israel di ICJ atau Mahkamah Internasional.

Untuk Memberikan Layanan Medis, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina Dikabarkan Akan Mendirikan Rumah Sakit Lapangan di Jalur Gaza

Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina akan mendirikan rumah sakit lapangan di daerah Mawasi, Jalur Gaza.

Perang Penjajah Israel dengan Palestina, Pertahanan Sipil Gaza Kembali Menemukan 9 Jenazah dari Bawah Reruntuhan di Khan Younis

Kru Pertahanan Sipil Gaza kembali menemukan 9 jenazah dari bawah puing reruntuhan yang berada di Khan Younis.

Berita Terkini

wave

Yana Mulyana Bebas Bersyarat Setelah Vonis Kasus Korupsi Pengadaan CCTV Bandung

Mantan Wali Kota Bandung Yana Mulyana menjalani bebas bersyarat usai divonis penjara kasus korupsi proyek CCTV Bandung Smart City.

Polres Pasaman Tangkap 15 Pelaku Tambang Emas Ilegal di Batang Air Sibinail

Satreskrim Polres Pasaman amankan 15 pelaku tambang emas ilegal beserta mesin dompeng di Kecamatan Rao.

Pemerintah Pusat Perbaiki dan Bangun Ulang Gedung Pemkab dan DPRD Kediri Pascakerusuhan

Kementerian PUPR membangun ulang gedung DPRD dan memperbaiki kantor Pemkab Kediri usai kerusuhan yang terjadi Agustus 2025.

Pemerintah Genjot Distribusi Beras SPHP Lewat Ritel Modern Demi Percepat Akses Masyarakat

Distribusi 800 ribu ton beras SPHP diperluas ke ritel modern untuk menjaga ketersediaan dan harga pangan tetap stabil.

Pemerintah Banten Pastikan Program Sekolah Gratis dan MBG Berjalan Baik di Serang

Gubernur Banten tinjau pelaksanaan sekolah gratis dan MBG di Serang, pastikan distribusi bantuan lancar dan tepat sasaran.


See All
; ;