Internasional, gemasulawesi – Diketahui jika Sekretaris Pers Gedung Putih, Karine Jean Pierre, memperoleh tekanan mengenai penilaian Amerik Serikat terhadap kelaparan di Jalur Gaza.
Menurut Sekretaris Pers Gedung Putih, Karine Jean Pierre, Amerika Serikat akan terus mendorong penjajah Israel untuk meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Sekretaris Pers Gedung Putih, Karine Jean Pierre, mengungkapkan jika Amerika Serikat mengetahui situasi di Jalur Gaza sangat buruk.
“Oleh karena itu, kami sangat prihatin dengan laporan mengenai Jalur Gaza yang kami terima,” katanya.
Jean Pierre menyatakan jika Amerika Serikat telah bekerja sepanjang waktu untuk menyalurkan lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
“Dan itulah sebabnya kami melakukan segala yang kami bisa untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan yang dibutuhkan oleh rakyat Palestina di Jalur Faza,” ujarnya.
Karine Jean Pierre juga memaparkan jika jumlah truk yang membawa bantuan kemanusiaan telah meningkat secara dramatis dalam beberapa hari terakjir.
Sebelumnya, diketahui jika Kepala USAID, Samantha Power, menjadi pejabat Amerika Serikat pertama yang secara terbuka menyampaikan jika kelaparan sedang terjadi di Jalur Gaza sebelah utara.
Hal tersebut disampaikannya setelah dia mengatakan bahwa dia setuju dengan penilaian yang didukung oleh PBB tentang kelaparan yang terjadi di wilayah Amerika Serikat.
Dalam keterangannya yang disampaikan kemarin, 11 April 2024, waktu Amerika Serikat, Karine Jean Pierre tidak menanggapi pernyataan Samantha Power secara langsung, namun, berulang kali memaparkan jika kondisi kelaparan di sejumlah bagian Jalur Gaza akan segera terjadi.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan jika sekitar 63 orang warga Palestina tewas dan 45 orang lainnya dinyatakan terluka dalam serangan yang dilakukan oleh penjajah Israel di wilayah Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir.
Sementara itu, perang di Jalur Gaza yang telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023 telah menyebabkan 33.545 orang tewas.
Untuk korban luka, hingga kini tercatat setidaknya 76.094 warga Palestina terluka. (*/Mey)