Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, Presiden penjajah Israel, Isaac Herzog, juga mengungkapkan kesedihannya yang mendalam dan juga permintaan maaf yang tulus melalui panggilan telepon dengan pendiri World Central Kitchen yang juga merupakan koki keturunan Spanyol dan Amerika Serikat, Jose Andres.
Selain itu, dalam sebuah postingan di media sosial X hari ini, tanggal 3 April 2024, kantor kepresidenan penjajah Israel menyatakan jika Presiden penjajah Israel, Isaac Herzog, menyampaikan permintaan maafnya atas kehilangan nyawa staf World Central Kitchen (WCK) secara tragis.
Dalam pernyataannya, kantor kepresidenan penjajah Israel juga mengungkapkan jika Presiden penjajah Israel, Isaac Herzog, menyatakan bela sungkawanya kepada keluarga dan juga orang-orang terkasih mereka.
Kantor kepresidenan penjajah Israel juga menyatakan Presiden penjajah Israel, Isaac Herzog, menegaskan kembali komitmen penjajah Israel untuk memastikan penyelidikan yang menyeluruh atas tragedi tersebut.
Pernyataan tersebut muncul setelah adanya kecaman yang luas dari dunia internasional atas insiden meninggalnya 7 orang pekerja kemanusiaan yang bekerja untuk kelompok bantuan, World Central Kitchen di Jalur Gaza.
Banyak komunitas internasional yang menyerukan diadakannya penyelidikan menyeluruh atas tragedi tersebut.
Di sisi lain, Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, mengungkapkan kemarahannya kepada Perdana Menteri penjajah Israel, Benjamin Netanyahu.
Perdana Menteri Australia juga menyerukan pertanggungjawaban setelah seorang pekerja bantuan asal Australia termasuk di antara salah satu korban dari 7 orang korban yang tewas akibat serangan udara yang dilakukan oleh penjajah Israel di Jalur Gaza.
“Saya menyampaikan kemarahan dan keprihatinan atas kematian warga negara Australia, Lalzawmi ‘Zomi’ Frankcom,” katanya.
Albanese mengungkapkan jika itu disampaikannya melalui perbincangan telepon dengan Benjamin Netanyahu.
Sementara itu, Herzi Halevi, yang merupakan kepala staf angkatan bersenjata penjajah Israel, menyatakan beberapa serangan udara terhadap konvoi bantuan yang dioperasikan oleh WCK adalah kesalahan besar.
“Dari tinjauan awal atas insiden tersebut menunjukkan jika serangan itu tidak dilakukan dengan tujuan untuk membunuh para pekerja bantuan, namun, diakibatkan oleh kesalahan identifikasi kendaraan dalam konvoi bantuan dalam kondisi yang kompleks pada malam hari,” paparnya. (*/Mey)