Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan hari ini, tanggal 1 April 2024, pejabat Amerika Serikat dan pejabat penjajah Israel akan mengadakan pertemuan virtual pada hari Senin malam waktu Palestina, tanggal 1 April 2024, di Rafah yang berada di Jalur Gaza sebelah selatan.
Diketahui jika penjajah Israel menyatakan mereka ingin menyerang Rafah, yang merupakan tempat sekitar 1 juta warga Palestina mengungsi, namun, pemerintahan Joe Biden menentang rencana tersebut.
Menurut 4 pejabat Amerika Serikat dan penjajah Israel yang tidak disebutkan namanya, pertemuan virtual antara Amerika Serikat dan penjajah Israel tersebut akan membahas proposal alternatif pemerintahan Joe Biden terhadap invasi tersebut.
“Pertemuan tatap muka yang kedua antara Amerika Serikat dan penjajah Israel akan dilakukan pada minggu depan,” kata salah satu dari mereka.
Di sisi lain, pasukan penjajah Israel dilaporkan telah mundur dari RS al-Shifa hari ini, tanggal 1 April 2024 waktu Palestina, setelah mereka mengepung fasilitas medis tersebut selama 2 minggu sejak pertengahan bulan Maret 2024.
Sebelumnya, WHO telah menyerukan evakuasi pasien dari RS al-Shifa, dengan menyebutkan jika sekitar 21 pasien telah meninggal sejak penjajah Israel melakukan pengepungan terhadap rumah sakit tersebut dari tanggal 18 Maret 2024.
Di sisi lain, Doctors Without Borders atau MSF, mengatakan jika anggota tim mereka yang bekerja di RS Al Aqsa harus berhenti untuk melakukan pekerjaan mereka dan mencari perlindungan ketika rumah sakit tersebut mendapatkan serangan udara yang dilakukan oleh pasukan penjajah Israel.
Diketahui jika serangan udara tersebut terjadi di hari Minggu, tanggal 31 Maret 2024.
Dalam postingan mereka di media sosial X, MSF memaparkan jika area di luar unit darurat RS Al Aqsa terkena serangan.
MSF menerangkan jika mereka memberikan perawatan luka medis dan juga bedah di RS Al Aqsa, yang kini menjadi satu-satunya tempat di Jalur Gaza bagian tengah yang menawarkan perawatan trauma untuk masyarakat Palestina. (*/Mey)