Jadi Kamp Pengungsian Terbesar, Pejabat AS dan Penjajah Israel Akan Mengadakan Pertemuan Virtual di Rafah pada Hari Senin Malam Ini

Ket. Foto: Pejabat Amerika Serikat dan Penjajah Israel Akan Mengadakan Pertemuan Virtual di Rafah pada Hari Senin Malam Ini
Ket. Foto: Pejabat Amerika Serikat dan Penjajah Israel Akan Mengadakan Pertemuan Virtual di Rafah pada Hari Senin Malam Ini Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan hari ini, tanggal 1 April 2024, pejabat Amerika Serikat dan pejabat penjajah Israel akan mengadakan pertemuan virtual pada hari Senin malam waktu Palestina, tanggal 1 April 2024, di Rafah yang berada di Jalur Gaza sebelah selatan.

Diketahui jika penjajah Israel menyatakan mereka ingin menyerang Rafah, yang merupakan tempat sekitar 1 juta warga Palestina mengungsi, namun, pemerintahan Joe Biden menentang rencana tersebut.

Menurut 4 pejabat Amerika Serikat dan penjajah Israel yang tidak disebutkan namanya, pertemuan virtual antara Amerika Serikat dan penjajah Israel tersebut akan membahas proposal alternatif pemerintahan Joe Biden terhadap invasi tersebut.

Baca Juga:
Sudah Beroperasi Sejak Tahun 1950, Penjajah Israel Dikabarkan Telah Memberikan Proposal kepada PBB untuk Membubarkan UNRWA

“Pertemuan tatap muka yang kedua antara Amerika Serikat dan penjajah Israel akan dilakukan pada minggu depan,” kata salah satu dari mereka.

Di sisi lain, pasukan penjajah Israel dilaporkan telah mundur dari RS al-Shifa hari ini, tanggal 1 April 2024 waktu Palestina, setelah mereka mengepung fasilitas medis tersebut selama 2 minggu sejak pertengahan bulan Maret 2024.

Sebelumnya, WHO telah menyerukan evakuasi pasien dari RS al-Shifa, dengan menyebutkan jika sekitar 21 pasien telah meninggal sejak penjajah Israel melakukan pengepungan terhadap rumah sakit tersebut dari tanggal 18 Maret 2024.

Baca Juga:
17 Orang Terluka, 4 Warga Palestina Dilaporkan Tewas di Halaman RS Al Aqsa Akibat Serangan Udara Penjajah Israel

Di sisi lain, Doctors Without Borders atau MSF, mengatakan jika anggota tim mereka yang bekerja di RS Al Aqsa harus berhenti untuk melakukan pekerjaan mereka dan mencari perlindungan ketika rumah sakit tersebut mendapatkan serangan udara yang dilakukan oleh pasukan penjajah Israel.

Diketahui jika serangan udara tersebut terjadi di hari Minggu, tanggal 31 Maret 2024.

Dalam postingan mereka di media sosial X, MSF memaparkan jika area di luar unit darurat RS Al Aqsa terkena serangan.

Baca Juga:
Didukung Iran, Kelompok Jihad Islam Palestina Bersumpah Akan Menang Melawan Penjajah Israel di Jalur Gaza

MSF menerangkan jika mereka memberikan perawatan luka medis dan juga bedah di RS Al Aqsa, yang kini menjadi satu-satunya tempat di Jalur Gaza bagian tengah yang menawarkan perawatan trauma untuk masyarakat Palestina. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Sekitar 30 Orang Terluka, Korban Tewas Akibat Serangan Pasukan Penjajah Israel terhadap Pencari Bantuan Bertambah Menjadi 17 Orang

Korban tewas akibat serangan pasukan penjajah Israel terhadap para pencari bantuan kemanusiaan bertambah menjadi 17 orang.

Desak Penjajah Israel Fasilitasi Koridor Kemanusiaan yang Aman, WHO Dilaporkan Terpaksa Menunda Misi Lain ke RS Al Shifa Gaza

WHO terpaksa menunda misi lain ke RS Al Shifa yang berada di Jalur Gaza karena hingga saat ini masih dikepung oleh militer penjajah Israel.

Terus Abaikan Resolusi DK PBB, Kemlu Palestina Sebut Netanyahu Buktikan Ketidakmampuan Internasional untuk Menghentikan Perang Gaza

Kemlu Palestina menyebutkan jika Benjamin Netanyahu membuktikan ketidakmampuan internasional untuk menghentikan perang di Jalur Gaza.

Pasukan Penjajah Israel Serbu Qabatiya di Tepi Barat, Seorang Remaja Palestina Dilaporkan Tewas dan 2 Pemuda Lainnya Terluka

Seorang remaja Palestina yang berusia 13 tahun dikabarkan tewas dalam penyerbuan yang dilakukan oleh penjajah Israel di Qabatiya, Tepi Barat

Sambut Baik Kabinet Baru Otoritas Palestina, Amerika Serikat Sebut Revitalisasi PA Sangat Penting untuk Membangun Kondisi Stabilitas

Dalam pernyataannya, Amerika Serikat menyebutkan jika revitalisasi Otoritas Palestina atau PA sangat penting untuk kondisi stabilitas.

Berita Terkini

wave

Tebalnya Tembok "Imunitas" Tambang Ilegal Buranga: Mengapa Hukum Tak Berdaya Dihadapan Reni?

Polres Parigi Moutong dinilai tak bertaring dihadapan Reni salah satu tokoh sentral dibalik beroperasinya tambang ilegal di Desa Buranga.

Diduga Kebal Hukum, Kelompok Haji Anjas, Mustari dan Ahmad Geser Operasi Tambang Ilegal ke Desa Buranga

Dugaan kebal hukum pengelola PETI di Desa Buranga mencuat, seolah tidak perduli hukum aktifitas tambang ilegal Buranga tetap beroperasi.

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.

Lawan Pembungkaman, KKJ Sulteng Kecam Intervensi Satgas BSH Terhadap Kemerdekaan Pers

Keberadaan Satgas BSH Dinilai hanya akan menjadi "tameng politik" yang berpotensi mengkriminalisasi pekerja jurnalis di Sulteng.


See All
; ;