Internasional, gemasulawesi – Dilaporkan jika penjajah Israel telah menberikan proposal kepada PBB untuk membubarkan UNRWA, yang diketahui telah beroperasi sejak tahun 1950 di wilayah Palestina.
Menurut laporan yang terbit pada hari ini, tanggal 1 April 2024, penjajah Israel mengusulkan pembentukan organisasi pengganti UNRWA untuk menangani pengiriman bantuan makanan skala besar ke Jalur Gaza.
Laporan yang sama juga menyampaikan jika rencana penjajah Israel lainnya adalah sekitar 300 hingga 400 staf UNRWA akan dipindahkan ke badan baru tersebut atau badan PBB lainnya, seperti misalnya Program Pangan Dunia.
“Lebih banyak staf dan juga aset UNRWA akan dipindahkan pada tahap selanjutnya,” bunyi laporan tersebut.
Laporan itu juga menyampaikan jika usul dan rencana penjajah Israel tersebut berasal dari sumber-sumber PBB yang tidak disebutkan namanya.
Selain itu, dikabarkan jika rencana penjajah Israel disampaikan oleh Kepala Staf Umum penjajah Israel, Letnan Jenderal Herzi Halevi, kepada pejabat PBB di penjajah Israel pada pekan lalu.
Pernyataan itu kemudian diteruskan ke Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, pada hari Sabtu, tanggal 30 Maret 2024.
Diketahui jika penjajah Israel telah menolak untuk melakukan kerja sama dengan UNRWA sejak hari Senin pekan lalu, yakni pada tanggal 25 Maret 2024, di tengah klaim yang tidak terbukti jika beberapa staf UNRWA adalah anggota Hamas atau Jihad Islam Palestina.
Sementara itu, kantor Perdana Menteri penjajah Israel, Benjamin Netanyahu, menyampaikan jika PM penjajah Israel menjalani operasi hernia.
Dalam sebuah pernyataan setelah operasi yang dilakukan pada hari Minggu malam, tanggal 31 Maret 2024, kantor PM penjajah Israel menyebutkan jika operasi tersebut berhasil dengan baik.
“Perdana Menteri penjajah Israel, Benjamin Netanyahu, juga telah sepenuhnya sadar dan berada dalam kondisi yang baik,” ujar mereka.
Di sisi lain, puluhan ribu warga penjajah Israel melakukan unjuk rasa pada hari Minggu, 31 Maret 2024, waktu penjajah Israel, dan menyerukan agar pemerintahan Benjamin Netanyahu mundur.
Para pengunjuk rasa juga menuntut pemerintah penjajah Israel melakukan lebih banyak upaya untuk membebaskan puluhan orang yang masih berada di Jalur Gaza. (*/Mey)