Internasional, gemasulawesi – Dilaporkan jika pasukan penjajah Israel menangkap 3 pria Palestina dan menutup semua pintu masuk yang menuju ke Jericho dan al-Auja di Tepi Barat pada tanggal 28 Maret 2024 waktu Palestina.
Disebutkan jika 2 dari 3 orang tersebut bersaudara dan merupakan penggembala domba di daerah al-Auja, Tepi Barat, yang termasuk di antara mereka yang ditangkap setelah sebuah peristiwa penembakan terjadi.
Tentara penjajah Israel telah mengerahkan petugas tambahan dan juga sebuah helikopter ke daerah tersebut dikarenakan peristiwa penembakan itu.
Diketahui jika sebelumnya, seorang pria bersenjata dan juga bertopeng melepaskan tembakan ke 5 kendaraan, termasuk sebuah bus sekolah, di Route 90 yang melewati Lembah Jordan, Tepi Barat.
Penembakan di jalan raya yang dekat dengan al-Auja di Tepi Barat tersebut membuat pasukan penjajah Israel menutup jalur selatan jalan raya dan mengumumkan perburuan terhadap penyerang.
Mereka juga melakukan penyisiran di daerah tersebut.
Diduga jika penyerang tersebut melarikan diri dengan berjalan kaki ke desa terdekat.
Setidaknya 3 orang, termasuk dengan seorang anak yang berusia 13 tahun, dilaporkan terluka akibat serangan tersebut.
Laporan yang sama menyebutkan jika dari ketiga orang korban, 2 orang luka ringan dan 1 orang lainnya luka sedang.
Sebelumnya, saksi mata yang tidak disebutkan namanya mengatakan jika pria bersenjata yang melakukan penembakan tersebut mengenakan seragam militer.
“Dia juga memakai semacam masker,” katanya.
Dilaporkan jika pada bulan Februari, terjadi setidaknya 40 penembakan terhadap warga penjajah Israel dan pada bulan Januari terjadi sekitar 70 penembakan.
Beberapa penembakan tersebut terjadi di rute seperti Route 90, yang menghubungkan pemukiman ilegal penjajah Israel di seluruh wilayah pendudukan di Tepi Barat.
Sementara itu, penembakan tersebut juga menyebabkan Jembatan Raja Hussein (Allenby) yang melintasi Yordania dan Tepi Barat telah ditutup.
Jembatan tersebut saat ini adalah satu-satunya penyeberangan perbatasan resmi dan juga satu-satunya titik keluar serta masuk untuk warga Palestina di Tepi Barat untuk melakukan perjalanan ke luar negeri jika melalui jalur darat.
Sementara itu, Masyarakat Tahanan Palestina mengatakan jika pasukan penjajah Israel telah menahan 7.845 orang di Tepi Barat sejak perang dimulai pada tanggal 7 Oktober 2023. (*/Mey)