Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, 13 truk bantuan kemanusiaan telah berhasil mencapai Jalur Gaza sebelah utara dalam pengiriman kemanusiaan pertama setelah sebelumnya pasukan penjajah Israel memblokir konvoi dan juga menembaki kerumunan warga Palestina yang menunggu bantuan.
Laporan yang sama menyampaikan warga Palestina yang terdiri dari anak-anak muda Palestina merayakan kedatangan bantuan pangan di Jalur Gaza utara.
Para pemuda Palestina tersebut bersorak dan juga bersiul saat mereka bersama-sama berkumpul di dekat tumpukan karung besar yang berisi tepung.
Kiriman bantuan pangan tersebut dilaporkan disampaikan dengan bantuan para relawan.
Sementara itu, disebutkan jika meskipun sebagian bantuan kemanusiaan yang dikirimkan melalui udara dan melalui laut, para ahli, LSM dan juga warga Palestina menyebutkan bantuan tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan jutaan warga Palestina.
Salah satu pengungsi Palestina, Zahr Saqr, menyatakan jika situasinya sangat buruk sehingga tidak ada yang dapat membayangkannya.
“Dan kapal-kapal bantuan tersebut, meskipun membantu kami, akan menjadi setetes air di lautan, karena seluruh wilayah memerlukan bantuan dan orang-orang berlomba-lomba untuk mengambil bantuan dari pantai,” katanya.
Saqr menambahkan jika pengiriman bantuan melalui udara atau airdrops juga telah menimbulkan kekacauan, dengan laporan beberapa orang tewas tertimpa palet yang jatuh saat parasut gagal dibuka.
Saqr mengakui warga Palestina terus menunggu bantuan datang dan bantuan yang diberikan melalui kapal serta pesawat bukanlah solusi.
“Ada beberapa anak yang tenggelam di laut karena mengincar bantuan yang dijatuhkan dari udara,” terang Wael Miqdad, yang merupakan warga Khan Younis.
Salah seorang pengungsi Palestina lainnya, Iman Wadi, menuturkan jika situasi kehidupan di Jalur Gaza untuk warga Palestina sangat buruk.
“Kami tidak dapat makan, minum dan juga bantuan sangat langka,” ungkapnya.
Wadi melanjutkan jika mereka memberitahu bahwa ada bantuan di wilayah selatan Jalur Gaza, namun, jumlahnya sangat terbatas.
Sebelumnya, sejumlah badan bantuan internasional telah memperingatkan jika hampir 600.000 orang di Jalur Gaza berada di ambang kelaparan. (*/Mey)