Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, WHO dikabarkan menuntut akses untuk mereka ke RS Nasser yang disebutkan untuk menyediakan layanan penyelamatan jiwa.
WHO juga disebutkan sedang mencoba untuk mendapatkan akses ke RS Nasser ketika pasukan penjajah Israel terus menggerebek dan juga mengepung rumah sakit tersebut dengan ribuan warga sipil yang terperangkap di dalamnya.
Tarik Jasarevic yang merupakan juru bicara WHO mengungkapkan jika masih ada pasien yang terluka parah dan juga sakit di dalam RS Nasser.
“Ada kebutuhan mendesak untuk mengirimkan bahan bakar untuk memastikan kelanjutan penyediaan layanan penyelamatan jiwa yang diperlukan banyak pasien dan rakyat Palestina,” katanya.
Jasarevic menegaskan jika WHO sedang berusaha untuk mendapatkan akses karena orang-orang yang masih berada di kompleks medis RS Nasser membutuhkan bantuan untuk kelangsungan hidup mereka.
Sebelumnya, militer penjajah Israel menyebutkan jika serangan terhadap RS Nasser tepat dan terbatas.
Baca Juga:
Perang Masih Berlanjut, Pasukan Penjajah Israel Dilaporkan Melakukan Penangkapan Massal di RS Nasser
“Pihak kami telah menahan puluhan teroris,” ujar mereka.
Namun, diketahui jika penjajah Israel memberikan klaim tersebut tanpa memberikan bukti apapun.
Dr James Smith yang adalah seorang dokter ruang gawat darurat yang sebelumnya bekerja di salah satu rumah sakit di Jalur Gaza, menyatakan jika apa yang dilakukan militer penjajah Israel di RS Nasser sebagai serangan mengerikan lainnya terhadap rakyat Palestina.
Baca Juga:
Bantuan Kemanusiaan Sedikit, Mayoritas Warga Palestina di Rafah Dilaporkan Kelaparan
Diketahui jika menurut aturan perang internasional, fasilitas medis dilindungi dalam keadaan perang.
Dr James Smith mengakui ada sekitar 400 serangan yang dilakukan pasukan penjajah Israel terhadap pusat kesehatan di Jalur Gaza sejak perang dimulai pada tanggal 7 Oktober 2023 lalu.
“Ini sejujurnya merupakan pengabaian terhadap peraturan yang memandu perilaku selama terjadi konflik bersenjata,” paparnya.
Smith menyampaikan dia mendengar laporan mengenai pasien yang meninggal di tempat tidur di rumah sakit, pasien meninggal karena listrik yang padam, hingga artileri yang ditembakkan langsung ke rumah sakit.
“Sesungguhnya itu sungguh tragis dan juga akan membuat sedih serta marah,” pungkasnya. (*/Mey)