Internasional, gemasulawesi – UNOCHA (Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaaan PBB) dalam pernyataannya hari ini, tanggal 9 Februari 2024 menyatakan jika lebih dari 650.000 orang di Jalur Gaza kini tidak memiliki rumah lagi untuk kembali ke Jalur Gaza.
UNOCHA juga menyebutkan jika lebih banyak lagi orang di Jalur Gaza yang tidak dapat kembali ke rumah mereka karena kerusakan yang ditimbulkan oleh perang penjajah Israel.
Selain itu, menurut UNOCHA, rakyat Palestina juga tidak dapat tinggal di rumah mereka karena resiko yang mungkin terjadi dari sisa bahan peledak dari perang.
Baca Juga:
Sebut Banyak Kelaparan Terjadi di Gaza, Joe Biden Nyatakan Tindakan Penjajah Israel Telah Berlebihan
“Kami juga memperkirakan terdapat 12 juta ton puing akibat penghancuran bangunan serta rumah-rumah penduduk oleh penjajah Israel,” kata mereka.
UNOCHA menambahkan jika itu membutuhkan waktu hingga lebih dari 4 tahun untuk membersihkan puing-puing tersebut.
“Kami juga menerima laporan jika warga sipil terus dilaporkan tewas dalam jumlah yang besar di hari Rabu dan Kamis, sedangkan resiko kelaparan di Jalur Gaza semakin meningkat dari hari ke harinya,” jelas mereka.
Baca Juga:
Serbu Sebelah Timur Nablus di Tepi Barat, 6 Warga Palestina Ditembak Pasukan Penjajah Israel
UNOCHA menerangkan jika resiko kelaparan tersebut terutama untuk ratusan ribu orang yang berada di bagian utara Jalur Gaza yang mengalami kesulitan karena terputusnya pengiriman bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan untuk menunjang hidup mereka.
Di sisi lain, terdapat laporan dari Kementerian Kesehatan Gaza jika 130 orang tewas dan 170 orang mengalami luka-luka dalam periode 24 jam hingga hari Kamis sore.
Sementara itu, di hari Rabu, 13 orang meninggal saat sedang menunggu air dari truk yang diserang oleh pasukan penjajah Israel.
Baca Juga:
Gerebek Rumah di Dekat Khan Younis, 2 Orang Warga Amerika Dilaporkan Ditahan Pasukan Penjajah Israel
Laporan lainnya pada hari Rabu, yakni sejumlah rakyat Palestina diserang saat menunggu truk bantuan kemanusiaan di Kota Gaza.
“Serangan itu menyebabkan banyak korban jiwa,” terang salah satu sumber yang tidak disebutkan namanya.
Diketahui jika serangan tersebut juga menjadi yang keenam kalinya dilakukan penjajah Israel terhadap warga di Kota Gaza saat mereka sedang menunggu distribusi bantuan kemanusiaan.
Sementara itu, pada hari Kamis malam, 14 orang termasuk dengan 5 anak-anak dilaporkan tewas ketika penjajah Israel menyerang 2 rumah di Rafah. (*/Mey)