Internasional, gemasulawesi – Baru-baru ini, Presiden Aljazair, Abdelmadjid Tebboune, mengungkapkan kecamanannya untuk tindakan pelanggaran hukum internasional yang dilakukan penjajah Israel terhadap rakyat Palestina.
Lebih lanjut, Presiden Aljazair, Abdelmadjid Tebboune, mengatakan agresi yang dilakukan penjajah Israel merampas hak-hak paling dasar yang dimiliki rakyat Palestina.
Presiden Aljazair, Abdelmadjid Tebboune, menegaskan jika itu adalah aib bagi seluruh umat manusia.
“Aljazair akan tetap memberikan solidaritas yang penuh dan juga tanpa syarat untuk rakyat Palestina hingga negara merdeka yang mereka inginkan terwujud dengan Yerusalem sebagai ibukotanya,” katanya.
Dia juag menegaskan jika hak atas pembangunan dan hak masyarakat Palestina untuk menentukan nasib sendiri sesuai dengan prinsip hukum internasional.
“Itu juga sesuai dengan resolusi legitimasi internasional yang merupakan prinsip-prinsip yang selalu dipertahankan oleh negara-negara Selatan,” jelasnya.
Sebelumnya, di minggu lalu, Presiden Aljazair, Abdelmadjid Tebboune, juga menyoroti kejahatan kemanusiaan yang terus dilakukan penjajah Israel di tanah Palestina.
Dia mengatakan bahwa barbarisme dari agresi yang terus menerus dilancarkan penjajah Israel kepada rakyat Palestina yang tidak berdaya adalah bentuk terorisme yang paling buruk.
“Selain itu, perang ini jelas merupakan manifestasi dari penindasan dan pelecehan yang terburuk di mata seluruh dunia yang menyaksikan,” ujarnya.
Dia menekankan perang Palestina adalah contoh nyata dari kegagalan komunitas internasional untuk menerapkan kontrol yang berlaku untuk semua orang.
Di sisi lain, Menteri Urusan Diaspora penjajah Israel, Amichai Chikli, mengutarakan jika kembalinya Otoritas Palestina ke Jalur Gaza adalah sebuah langkah bunuh diri.
Dia mengungkapkan jika Jalur Gaza harus diperintah oleh penjajah Israel atau dapat juga oleh kekuatan internasional selama 1 atau 2 tahun.
“Otoritas Palestina merupakan badan paling anti-semit yang ada di dunia,” tegasnya.
Hingga kini, belum ada tanggapan dari Otoritas Palestina terkait pernyataan yang dilontarkan Chikli.
Sementara itu, Perdana Menteri penjajah Israel, Benjamin Netanyahu, mengungkapkan bahwa penjajah Israel tidak akan melepaskan kendali keamanan Jalur Gaza setelah perang. (*/Mey)