Internasional, gemasulawesi – Seorang remaja yang merupakan warga Amerika Serikat keturunan Palestina, Tawfiq Ajaq, yang masih berusia 17 tahun, dilaporkan tewas dibunuh oleh tentara penjajah Israel di Tepi Barat.
Diketahui jika remaja Amerika-Palestina tersebut merupakan salah satu dari 369 orang yang dibunuh oleh pasukan penjajah Israel dan juga pemukim penjajah Israel.
Ayah remaja Amerika-Palestina tersebut, Hafez Ajaq, yang berbicara di pemakaman putranya, memohon agar warga Amerika Serikat untuk melihat dengan mata kepala mereka sendiri kekerasan yang terus menerus dilakukan penjajah Israel di Tepi Barat.
Baca Juga:
Ratusan Dibunuh dalam Waktu 24 Jam, Jumlah Korban Tewas Perang Palestina Lampaui Angka 25 Ribu Jiwa
Laporan menyebutkan, selain tentara penjajah Israel yang kini juga menyasar wilayah Tepi Barat, kekerasan dari pemukim penjajah Israel juga ikut meningkat sejak perang meletus yang disebutkan menjadi yang terparah dari agresi yang dilakukan penjajah Israel selama ini.
“Faktanya, mereka menggunakan dana pajak yang kami bayar di AS untuk mendukung senjata yang membunuh anak-anak kami sendiri dan berapa banyak lagi orang tua yang harus berpisah dengan anak-anaknya karena perang ini,” katanya.
Dia menegaskan jika penjajah Israel adalah mesin pembunuh.
Hafez Ajaq diketahui membawa keluarganya yang terdiri dari kelima anaknya termasuk dengan Tawfiq ke Desa Al-Mazra’a Asharqiya di tahun 2023 agar anak-anaknya dapat terhubung dengan Palestina.
Tawfiq Ajaq yang menjadi korban pembunuhan diketahui lahir dan besar di Gretna, Louisiana yang terletak dekat dengan New Orleans, Amerika Serikat.
Saat pemakamannya, kerumunan warga Palestina dilaporkan memenuhi jalan-jalan desa untuk mengikuti tandu yang berisi jenazah Tawfiq.
Salah satu keluarga Tawfiq, Joe Abdel Qaki, menuturkan jika remaja tersebut dan seorang temannya yang lain sedang mengadakan barbeque yang mereka lakukan di ladang desa ketika dia ditembak.
Tawfiq diketahui ditembak sekali di bagian kepala dan sekali di bagian dada.
“Tentara penjajah Israel menahan saya dan warga Palestina lainnya di tempat kejadian sebentar untuk meminta kartu identitas kami, sebelum kami akhirnya dapat mencapai tempat Tawfiq,” jelasnya. (*/Mey)