Internasional, gemasulawesi – Salah satu laporan menyebutkan warga Palestina yang berada di kamp pengungsi Jabalia yang terdapat di Jalur Gaza utara kembali mendirikan pasar.
Hal tersebut dilakukan warga Palestina setelah terdapat laporan penarikan sejumlah pasukan tentara Israel dari beberapa daerah yang selama ini terkepung meskipun mereka harus menghadapi berbagai kerusakan dan juga kondisi kehidupan yang sulit.
Dilaporkan meskipun kondisi di Jalur Gaza utara sangat buruk akibat bombardir dan serangan yang dilakukan Israel dengan kehancuran besar yang ditimbulkannya, penduduk dan pengungsi Palestina berusaha untuk tetap bertahan hidup di kamp pengungsi Jabalia yang kini menjadi tempat tinggal sementara mereka.
Baca Juga:
Kasus Genosida Penjajah Israel, Pengacara AS Gambarkan Sidang ICJ Sebagai Momen Bersejarah
Setidaknya sekitar 23 ribu lebih warga Palestina telah terbunuh akibat agresi yang diluncurkan sejak tanggal 7 Oktober 2023, dengan mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.
Perang juga menyebabkan lebih dari 60 ribu orang terluka.
“Sekitar 85% penduduk Palestina telah menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air dan obat-obatan,” kata perwakilan PBB.
PBB menambahkan jika sekitar 60% infrastruktur sipil juga mengalami kerusakan atau kehancuran.
Sementara itu, karena banyak rumah sakit di Gaza yang kini tidak berfungsi, dokter-dokter yang juga menjadi pengungsi memberikan perawatan medis yang diperlukan kepada pasien pengungsi.
Mereka melakukannya di tenda medis yang berada di sebuah kamp di Rafah yang terletak di Jalur Gaza selatan.
Baca Juga:
Ajukan Kasus Genosida Penjajah Israel ke ICJ, Afrika Selatan Diwakili Salah Satu Pengacara Terkemuka
Salah satu dokter, Fidaa Al-Qurshali, baru-baru ini mendirikan tenda untuk memberikan perawatan medis yang diperlukan untuk para pengungsi.
Hal ini terjadi saat penyakit menyebar di kalangan pengungsi di kamp pengungsi sat mereka kesulitan untuk mencapai rumah sakit akibat kondisi yang dialami.
Beberapa rumah sakit yang masih beroperasi di Gaza hanya fokus pada penyediaan layanan darurat bagi mereka yang terluka dalam serangan yang dilakukan Israel.
Baca Juga:
Berperang, Lebih dari 4 Ribu Tentara Penjajah Israel Dilaporkan Menjadi Cacat Sejak Agresi
Laporan lokal dan internasional menyatakan perang Palestina menyebabkan runtuhnya sektor kesehatan di Gaza.
Selama perang, Israel juga turut menargetkan ambulans dan juga rumah sakit yang seharusnya dilindungi berdasarkan hukum internasional. (*/Mey)