Internasional, gemasulawesi – Salah satu politisi senior Palestina, Mustafa Barghoutti, menyatakan Israel berusaha mengkompensasi kegagalannya dengan taktik yang meningkatkan resiko ledakan regional total.
Mustafa Barghoutti diketahui mengomentari pembunuhan Saleh Al-Arouri yang dilakukan oleh Israel di kantornya yang berada di Beirut, Lebanon, hari Selasa lalu, dengan pesawat tidak berawak Israel.
Mustafa Barghoutti mengatakan pembunuhan wakil ketua Hamas tersebut menandai peningkatan serius yang dikhawatirkan banyak orang dapat memicu konflik regional yang lebih luas.
Baca Juga:
Lakukan Operasi 7 Oktober, Pemimpin Mossad Bersumpah Akan Tewaskan Semua Anggota Hamas yang Terlibat
Israel belum secara resmi mengkonfirmasi atau menyangkal tanggung jawab atas serangan itu, namun, penasihat senior Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Mark Regev, memujinya sebagai serangan bedah terhadap kepemimpinan Hamas.
Barghoutti mengakui dalam pandangannya, serangan terhadap Saleh Al-Arouri mencerminkan kenyataan bahwa kampanye Israel di Gaza gagal secara drastis dalam mencapai tujuan utamanya.
Dia menyampaikan apa yang dilakukan Israel dalam membunuh wakil Ketua Hamas adalah cara untuk mengkompensasi kegagalan ini.
Baca Juga:
Perang Berlanjut, Zionis Bersiap untuk Usir Orang Arab Penjajah Israel dengan Tuduhan Terorisme
“Dari semua tujuan Israel, mereka tidak dapat sepenuhnya melakukan pembersihan etnis, mereka tidak dapat menghancurkan Perlawanan Palestina dan mereka tidak dapat memaksakan pendudukan mereka,” katanya.
Mustafa Barghoutti menambahkan jika Netanyahu percaya dengan melakukan pembunuhan ini dia dapat memberikan gambaran kemenangan kepada publik Israel, yang tidak benar.
Menurutnya, Netanyahu tidak peduli, tidak hanya terhadap nyawa warga Palestina, namun, dia juga bahkan tidak peduli terhadap nyawa orang Israel.
Baca Juga:
Afrika Selatan Ajukan Israel ke ICJ, Pakar Sebut Gugatan Tersebut Adalah Perkembangan Besar
“Yang diinginkan Netanyahu hanya perpanjangan perang ini selama mungkin untuk menyelamatkan dirinya dari kehilangan jabatan Perdana Menteri dan pada akhirnya masuk penjara,” jelasnya.
Dia menekankan pembunuhan Al-Arouri ini tidak akan menghancurkan rakyat Palestina ataupun Perlawanan Palestina.
“Al-Arouri sendiri telah berkali-kali mengatakan bahwa dia memperkirakan akan dibunuh atau menjadi syahid kapan saja, namun, dia tidak akan menghentikan perjuangannya,” ucapnya.
Baca Juga:
Bunuh Wakil Ketua Hamas, Analis Sebut Penjajah Israel Tandakan Konfrontasi Besar
Mustafa Barghoutti meyakini Benjamin Netanyahu tidak akan berhasil kaena semakin banyak penentangan terhadap posisinya.
“Dan itu berkat ketahanan dan ketabahan Palestina,” ujarnya.
Barghoutti menerangkan jika kasus Afrika Selatan melawan Israel di Mahkamah Internasional (ICJ) dapat mengakhiri tindakan genosida yang dilakukan Israel di Gaza. (*/Mey)