Internasional, gemasulawesi – Banyak warga Palestina yang tewas setelah Israel memulai serangannya di tanggal 7 Oktober lalu.
Setelah tahun baru 2024 terlewati, Israel masih belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti dan jumlah rakyat Palestina yang tewas telah pasti akan meningkat seiring dengan berlanjutnya pertempuran antara Israel dengan Hamas.
Israel sejak awal telah menegaskan jika tujuan awalnya adalah untuk menghilangkan kemampuan militer dan juga pemerintahan Hamas.
Meskipun Israel mengakui bahwa mereka telah gagal dalam misi tersebut sejauh ini, Israel mengklaim bahwa ini hanyalah masalah waktu sebelum mencapai tujuan mereka.
Terdapat pertanyaan apakah situasi di lapangan mendukung situasi tersebut dan jawabannya adalah tidak.
Ada analisis yang terperinci dan tidak memihak terhadap berbagai aspek kinerja yang mengarah kepada kesimpulan jika Hamas lebih banyak mengalami keberhasilan daripada kegagalan dengan alasan-alasan tertentu.
Baca Juga: Solidaritas, Ini Beberapa Negara di Dunia yang Membatalkan Perayaan Tahun Baru 2024 untuk Gaza
Alasan yang pertama yang mendukung klaim tersebut adalah Hamas yang tetap eksis hingga kini.
Hamas masih sangat hidup dan juga berkembang, dimana secara politik mereka masih diakui, baik secara de facto atau de jure.
Israel telah berulang kali mengatakan bahwa tidak ada tempat untuk Hamas di struktur sipil di Gaza pasca perang, namun, diketahui tidak pernah menghasilkan rencana alternatif yang konkrit.
Baca Juga: Gempa Bumi Guncang Jepang, Layanan Publik Kereta Cepat Shinkansen Dihentikan
Alasan yang kedua adalah Hamas mendapatkan dukungan dari faksi bersenjata lainnya.
Laporan dari Gaza terkadang memberikan kesan kepada publik dunia bahwa Brigade Al-Qassam yang merupakan sayap bersenjata Hamas, yang melakukan semua pertempuran.
Namun, faktanya, terdapat tidak kurang dari 12 kelompok bersenjata berbeda yang ikut terjun dalam perang ini, yang berafiliasi dengan blok politik dan juga ideologi yang berbeda.
Baca Juga: Gempa Berkekuatan 7,6 M Mengguncang Jepang, Peringatan Tsunami dan Mengungsi Dikeluarkan
Salah satu dari kelompok tersebut adalah Jihad Islam.
Alasan yang terakhir yang menunjukkan klaim keberhasilan Hamas adalah Hama telah mendapatkan popularitas di Tepi Barat.
Tepi Barat selama ini dikenal dikuasai oleh kelompok Fatah yang dikenal oleh generasi muda Palestina sebagai kelompok yang tidak efisien, korup dan tidak mampu serta tidak tertarik bekerja untuk perjuangan Palestina.
Banyak warga Palestina di Tepi Barat yang bereaksi terhadap perang di Gaza dengan mengibarkan bendera Hamas secara terbuka. (*/Mey)