Berlangsung Lama, Apakah Israel Telah Cukup Melemahkan Hamas untuk Memenangkan Perang?

Ket. Foto: Berikut Ini Alasan Kenapa Israel Belum Cukup Melemahkan Hamas (Foto/X/@MarioNawfal)
Ket. Foto: Berikut Ini Alasan Kenapa Israel Belum Cukup Melemahkan Hamas (Foto/X/@MarioNawfal) Source: (Foto/X/@MarioNawfal)

Internasional, gemasulawesi – Banyak warga Palestina yang tewas setelah Israel memulai serangannya di tanggal 7 Oktober lalu.

Setelah tahun baru 2024 terlewati, Israel masih belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti dan jumlah rakyat Palestina yang tewas telah pasti akan meningkat seiring dengan berlanjutnya pertempuran antara Israel dengan Hamas.

Israel sejak awal telah menegaskan jika tujuan awalnya adalah untuk menghilangkan kemampuan militer dan juga pemerintahan Hamas.

Baca Juga: Hidup Saat Perang, Warga Gaza Derita Kekurangan Pakaian Musim Dingin di Tengah 40 Hari Terdingin dalam Setahun

Meskipun Israel mengakui bahwa mereka telah gagal dalam misi tersebut sejauh ini, Israel mengklaim bahwa ini hanyalah masalah waktu sebelum mencapai tujuan mereka.

Terdapat pertanyaan apakah situasi di lapangan mendukung situasi tersebut dan jawabannya adalah tidak.

Ada analisis yang terperinci dan tidak memihak terhadap berbagai aspek kinerja yang mengarah kepada kesimpulan jika Hamas lebih banyak mengalami keberhasilan daripada kegagalan dengan alasan-alasan tertentu.

Baca Juga: Solidaritas, Ini Beberapa Negara di Dunia yang Membatalkan Perayaan Tahun Baru 2024 untuk Gaza

Alasan yang pertama yang mendukung klaim tersebut adalah Hamas yang tetap eksis hingga kini.

Hamas masih sangat hidup dan juga berkembang, dimana secara politik mereka masih diakui, baik secara de facto atau de jure.

Israel telah berulang kali mengatakan bahwa tidak ada tempat untuk Hamas di struktur sipil di Gaza pasca perang, namun, diketahui tidak pernah menghasilkan rencana alternatif yang konkrit.

Baca Juga: Gempa Bumi Guncang Jepang, Layanan Publik Kereta Cepat Shinkansen Dihentikan

Alasan yang kedua adalah Hamas mendapatkan dukungan dari faksi bersenjata lainnya.

Laporan dari Gaza terkadang memberikan kesan kepada publik dunia bahwa Brigade Al-Qassam yang merupakan sayap bersenjata Hamas, yang melakukan semua pertempuran.

Namun, faktanya, terdapat tidak kurang dari 12 kelompok bersenjata berbeda yang ikut terjun dalam perang ini, yang berafiliasi dengan blok politik dan juga ideologi yang berbeda.

Baca Juga: Gempa Berkekuatan 7,6 M Mengguncang Jepang, Peringatan Tsunami dan Mengungsi Dikeluarkan

Salah satu dari kelompok tersebut adalah Jihad Islam.

Alasan yang terakhir yang menunjukkan klaim keberhasilan Hamas adalah Hama telah mendapatkan popularitas di Tepi Barat.

Tepi Barat selama ini dikenal dikuasai oleh kelompok Fatah yang dikenal oleh generasi muda Palestina sebagai kelompok yang tidak efisien, korup dan tidak mampu serta tidak tertarik bekerja untuk perjuangan Palestina.

Baca Juga: Belum Berhenti, Tagihan Biaya Perang di Israel Semakin Membengkak Seiring Agresi yang Tidak Kunjung Berakhir

Banyak warga Palestina di Tepi Barat yang bereaksi terhadap perang di Gaza dengan mengibarkan bendera Hamas secara terbuka. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Tidak Peduli Kecaman, Pakar Berpendapat Masa Depan Tampak Suram Jika Perang Israel dengan Hamas Berlanjut

Seorang pakar berpendapat masa depan tampak suram di Palestina jika perang antara Israel dengan Hamas terus berlanjut.

Di Bawah Reruntuhan, Menemukan 7000 Warga Palestina yang Diyakini Terkubur Kini Semakin Sulit

Kini, untuk menemukan 7.000 warga Palestina yang terkubur di bawah reruntuhan karena perang diyakini semakin sulit.

Kurangnya Pasokan Medis, 1000 Anak Telah Jalani Amputasi Tanpa Anastesi di Gaza

Terdapat laporan dari UNICEF yang menyebutkan jika terdapat 1000 anak di Gaza yang harus menjalani amputasi tanpa anastesi.

Masih Belum Tunjukkan Tanda Akan Berakhir, Ini Bagaimana Arab Saudi Mendekati Perang Palestina

Berikut ini bagaimana Arab Saudi mendekati perang yang terjadi di Palestina, sementara sebelumnya terjadi perundingan normalisasi.

Berita Terkini

wave

Pemulangan Jenazah Staf KBRI Lima Zetro Leonardo Purba dan Peninjauan Perlindungan Diplomat RI

Jenazah Zetro Leonardo Purba akan dipulangkan ke Indonesia, sementara Kemlu evaluasi perlindungan diplomat di luar negeri.

Perum Bulog Percepat Penyaluran Beras SPHP untuk Stabilkan Harga dan Ketersediaan Pangan

Bulog menyalurkan beras SPHP secara masif, menjaga harga tetap stabil, dan memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat.

Pemkab Bantul Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Setelah Temuan Ulat dan Jangkrik

Pemkab Bantul melakukan evaluasi dan koordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan MBG bagi siswa.

Lapas Kediri Cabut Hak Narapidana Pelaku Asusila, Korban Dipaksa Telan Benda Asing

Lapas Kediri menindak tegas napi pelaku asusila dengan mencabut haknya, korban dipaksa menelan benda asing, kasus dilaporkan.

Kopdeskel Merah Putih Jadi Kompensasi Pemotongan TKD, Pemerintah Siapkan Skema Rp16 Triliun

Pemerintah luncurkan Kopdeskel Merah Putih sebagai kompensasi pemotongan TKD, didukung dana SAL Rp16 triliun melalui bank Himbara.


See All
; ;