Internasional, gemasulawesi – Pada tanggal 1 Januari 2024, gempa bumi bermagnitudo 7,6 diketahui mengguncang Jepang yang menyebabkan peringatan mengungsi.
Laporan menyebutkan jika gempa Jepang juga menyebabkan layanan kereta Shinkansen terhenti di Jepang.
Situs web operator kereta JR East, menyampaikan jika beberapa layanan kereta Shinkansen telah dihentikan.
Baca Juga: Gempa Berkekuatan 7,6 M Mengguncang Jepang, Peringatan Tsunami dan Mengungsi Dikeluarkan
Laporan yang sama menyampaikan jika mulai pukul 18.50 waktu setempat, Jalur JR Hokoriku dan Joetsu Shinkansen dihentikan.
Selain itu, gempa juga menyebabkan layanan di jalur lain mengalami keterlambatan yang membuat banyak kerugian.
Penghentian layanan ini menyebabkan banyak warga yang mengalami kesulitan dan terpaksa mencari alternatif lain.
Diketahui jika pemerintah dan perusahaan kereta api setempat terus mengamati situasi yang sedang terjadi karena gempa bumi.
Di sisi lain, terdapat laporan yang menyebutkan jika tsunami akibat gempa bumi telah mencapai pantai utara Jepang pada pukul 16.21 waktu setempat.
Diketahui jika gelombang tsunami menghantam Pelabuhan Wajima yang terdapat di Prefektur Ishikawa.
Selain itu, lalu lintas di jalan tol utama yang berada di dekat titik gempa juga telah ditutup karena hal tersebut.
Sementara itu, tercatat terjadi 21 kali gempa yang memiliki magnitudo di atas 4,0 yang melanda Jepang sejak siang waktu setempat.
Pusat gempa dilaporkan berada di wilayah Noto yang termasuk ke dalam Prefektur Ishikawa dengan kedalaman 10 kilometer yang disebutkan merupakan kedalaman yang cukup dangkal.
Baca Juga: Di Bawah Reruntuhan, Menemukan 7000 Warga Palestina yang Diyakini Terkubur Kini Semakin Sulit
Laporan yang sama menyampaikan jika otoritas setempat telah menurunkan status tsunami besar menjadi status potensi tsunami.
Peringatan tsunami juga sebelumnya telah sampai ke wilayah Rusia untuk wilayah Pulau Sakhalin yang kini memiliki status waspada resiko tsunami.
Pulau Sakhalin sendiri termasuk ke dalam wilayah Rusia bagian timur dan juga bagian dari Kota Vladivostok.
Baca Juga: Kurangnya Pasokan Medis, 1000 Anak Telah Jalani Amputasi Tanpa Anastesi di Gaza
Layanan darurat yang bertempat di Pulau Sakhalin menyatakan jika kemungkinan pantai barat akan terkena dampak gelombang tsunami.
Dalam pernyataannya, pemerintah kota Vladivostok meminta semua nelayan yang sedang mencari ikan untuk segera naik ke daratan karena bahaya tersebut. (*/Mey)