Internasional, gemasulawesi – Sejak agresi Israel dimulai, Yahya Sinwar yang merupakan pemimpin sayap politik Hamas telah menghilang.
Diketahui jika diyakini jika Yahya Sinwar bersembunyi di salah satu terowongan Hamas di Jalur Gaza dan memutuskan segala komunikasi karena takut ketahuan.
Hal tersebut diketahui dikarenakan karena Yahya Sinwar merupakan salah satu pemimpin Hamas yang paling dicari Israel karena diyakini operasi Hamas yang dilakukan tanggal 7 Oktober lalu merupakan rancangannya meskipun terdapat juga pemimpin Hamas yang lain yang diyakini melakukan hal yang sama.
Baca Juga: Dikelilingi Gempuran, Ini Bagaimana Petugas Pertolongan Pertama di Gaza Hadapi Pemutusan Komunikasi
Yahya Sinwar dilahirkan di tahun 1962 dan telah menjadi salah satu pemimpin Hamas di Jalur Gaza sejak bulan Februari 2017.
Yahya Sinwar juga merupakan salah satu pendiri aparat keamanan Hamas.
Dia dilahirkan di kamp pengungsi Khan Younis yang saat itu masih dikuasai Mesir dan keluarganya melarikan diri saat terjadi Perang Arab-Israel di tahun 1948.
Baca Juga: Rasa Sakit Tanpa Batas, Anak Yatim Piatu di Gaza Alami Kepedihan Tak Terbayangkan
Dia berhasil meraih gelar sarjana dari bidang Studi Arab di Universitas Islam Gaza.
Di tahun 1989, Yahya Sinwar dilaporkan menjadi dalang dari penculikan dan pembunuhan 2 tentara Israel dan 4 warga Palestina yang dianggapnya merupakan kolaborator.
Israel menjatuhkan 4 hukuman seumur hidup dan membuatnya menjalani hukuman selama 22 tahun.
Sinwar mendapatkan kebebasannya di tahun 2011 saat pertukaran tawanan dengan imbalan tentara Israel yang diculik oleh Hamas.
Pada tahun itu, sekitar 1.026 tawanan dibebaskan.
Di tahun 2017, Yahya Sinwar kembali terpilih menjadi pemimpin Hamas dan menjadi sasaran upaya pembunuhan yang dilakukan Israel di tahun yang sama.
Baca Juga: Gaza Memiliki Ladang Gas, Peneliti Sebut Potensinya Terbelenggu Karena Kekangan Penjajah Israel
Amerika Serikat menetapkannya sebagai teroris di bulan September 2015 dan begitu juga halnya dengan Hamas serta sayap militernya, Brigade Al-Qassam.
Setelah 3 minggu agresi Israel dilakukan, Yahya Sinwar diketahui sempat mengusulkan pembebasan semua sandera Palestina yang ditahan di penjara Israel dengam imbalan sandera yang diculik oleh Hamas dibebaskan tanpa terkecuali.
Yahya Sinwar merupakan penguasa de facto Jalur Gaza dan menjadi anggota Hamas yang paling kuat kedua setelah Ismail Haniyeh. (*/Mey)