Internasional, gemasulawesi – Setelah berbulan-bulan pertempuran antara Israel dengan Hamas terjadi di Palestina, terdapat pendapat yang menyebutkan jika pejuang menang jika dia tidak kalah dan tentara konvensional kalah jika tidak perang.
Disebutkan jika komentar ini sanga cocok dengan realitas pertempuran yang kini terjadi di Jalur Gaza.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa Israel menggunakan seluruh kekuatan militernya dan akan segera menghancurkan Hamas yang selama ini berkuasa di Jalur Gaza.
Baca Juga: Agresi Tidak Kunjung Berhenti, Ini Alasan Kenapa Islamofobia Meningkat di Tengah Perang Palestina
Diketahui jika perang yang masih terus dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza telah menyebabkan mereka menggunakan semua jenis senjata dan amunisi yang dimiliki, selain opsi nuklir.
“Namun, mereka gagal mencapai tujuannya, khususnya pemusnahan perlawanan Palestina,” kata salah satu pakar, Sayid Marcos Tenorio.
Dia menambahkan genosida yang hingga kini masih berlangsung juga terjadi berkat dukungan dari Amerika Serikat, Inggris, dan beberapa negara Eropa lainnya.
“Brigade Al-Qassam dan Brigade Al-Quds yang telah terlatih dengan baik untuk beroperasi di Gaza, yaitu yang merupakan medan dimana artileri Israel kehilangan efektivitasnya karena mereka tidak mampu untuk menyerang tanpa membahayakan tentara mereka sendiri di darat,” ujarnya.
Sayid Marcos Tenorio menuturkan jika selama berabad-abad ini, rakyat Palestina telah mengorbankan banyak di antara mereka demi pembebasan, yang dimulai dari perlawanan dengan tentara salib, Romawi, Ottoman dan yang lainnya.
“Dan untuk 75 tahun terakhir ini melawan Yahudi Zionis yang datang dari Eropa,” ucapnya.
Dia menekankan jika pencapaian perlawanan yang dilakukan oleh Palestina telah membuat banyak negara di dunia terkejut dan juga termasuk dengan Israel.
“Hal yang memberikan mereka keunggulan adalah jihad melawan penindasan,” jelasnya.
Sayid Marcos Tenorio menerangkan jika tentara Israel tidak hanya takut melawan para pejuang Palestina dari jarak dekat, namun, juga korup secara moral.
“Israel telah kalah dalam pertarungan memperebutkan opini publik di seluruh dunia,” ucapnya.
Menurut Sayid Marcos Tenorie, Israel semakin tidak populer setiap harinya.
“Satu-satunya pencapaian yang dapat dibanggakan oleh Israel adalah meningkatnya kejahatan perang, genosida, pembunuhan massal terhadap anak-anak dan perempuan, penghancuran infrastruktur sipil dan seluruh aspek kehidupan di Gaza,” pungkasnya. (*/Mey)