Hukum, gemasulawesi - Penemuan mayat di dalam toren air di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten telah menghebohkan warga dan menjadi sorotan utama dalam beberapa waktu terakhir.
Identitas mayat di dalam toren air di Pondok Aren yang akhirnya terungkap adalah Devi Karmawan.
Diduga Devi Karmawan merupakan seorang bandar narkoba yang tengah berupaya bersembunyi di dalam toren air di Pondok Aren dari kejaran polisi.
Kronologi terkait penemuan mayat ini menjadi titik fokus dalam investigasi kasus ini.
Menurut keterangan resmi yang dikeluarkan oleh Kapolsek Pondok Aren, Kompol Bambang Askar Sodiq, mayat yang ditemukan dalam toren air itu dikenali sebagai Devoy, juga dikenal dengan nama Devi Karmawan yang berusia 26 tahun.
Bambang menjelaskan bahwa polisi menduga Devi Karmawan kehabisan napas di dalam toren air setelah berusaha bersembunyi dari kejaran polisi.
Penemuan mayat Devoy ini memiliki keterkaitan yang signifikan dengan penangkapan seorang pengedar narkoba berinisial AA beberapa hari sebelumnya.
AA ditangkap pada Jumat, 24 Mei 2024 di Jalan Puskesmas, Pondok Aren.
Bambang menambahkan, "Kalau dari runutan cerita, DK adalah bagian dari jaringan bandar narkoba."
Setelah penangkapan AA, pihak kepolisian mendapatkan informasi bahwa Devi Karmawan adalah pemasok sabu untuk AA.
Berdasarkan pengakuan AA, ia diperintahkan oleh seseorang berinisial P untuk mengambil sabu dari Devi Karmawan.
Sabu seberat 50 gram tersebut kemudian dibagikan di sebuah rumah kosong dan dikonsumsi bersama-sama.
Upaya polisi untuk mencari keberadaan Devi Karmawan berdasarkan keterangan AA menghadapi kendala karena rumah Devi Karmawan ditemukan dalam keadaan kosong.
Namun, beberapa hari setelahnya, warga setempat menemukan mayat pria di dalam toren air.
Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, mayat tersebut teridentifikasi sebagai Devi Karmawan.
Kapolsek Bambang menduga bahwa Devi Karmawan sengaja bersembunyi di dalam toren air untuk menghindari penangkapan.
"Kemungkinan besar, yang bersangkutan masih ada reaksi sabu, halu, atau ketakutan," ungkapnya.
Pemilik rumah, Sutrisno, mengungkapkan keheranannya karena air yang biasanya digunakan menjadi keruh dan berbau tak sedap.
Awalnya, ia mengira ada bangkai tikus atau cicak di dalam toren.
Namun, setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, ditemukan mayat di dalam toren.
Baca Juga:
Akan Lakukan Sejumlah Jadwal, Presiden Jokowi Dikabarkan Bertolak ke Sumatera Selatan Hari Ini
Sehari sebelumnya, Sutrisno dan tetangganya sempat mendengar suara gaduh dari atap rumah, yang diduga berasal dari Devi Karmawan yang berusaha bersembunyi.
Penemuan ini menambah panjang daftar kasus narkoba yang diungkap oleh pihak kepolisian di wilayah Pondok Aren.
Publik diharapkan dapat lebih waspada dan segera melaporkan aktivitas mencurigakan kepada pihak berwajib untuk membantu memberantas peredaran narkoba di lingkungan mereka.
Hal ini menjadi salah satu upaya penting dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat dari ancaman bahaya narkoba. (*/Shofia)