Parigi moutong, gemasulawesi – Terseretnya nama Wakil Bupati, Abdul Sahid dalam pusaran permintaan kepada beberapa Kepsek untuk mengarahkan proyek sekolah kepada oknum tertentu dibantah oleh Yusnita yang mengaku sempat mendatangi beberapa sekolah.
Menurutnya, tidak ada arahan dari Wakil Bupati pada kepsek untuk mengarahkan pekerjaan tersebut pada dirinya.
“Saya sangat sesali isu yang beredar berkaitan itu, tidak ada perintah dari pak Sahid pada Kepsek. Kebetulan Kepsek yang saya datangi juga memiliki hubungan kekerabatan jadi saat itu kita video call benar, tapi yang dibahas hanya masalah kekeluargaan saja,” klarifikasinya.
Kepada wartawan gemasulawesi dalam hak jawabnya, Yusnita mengaku sama sekali tidak pernah membawa nama Wakil Bupati untuk meminta diarahkan pekerjaan apalagi dengan iming-iming fee.
Selama ini kata Yusnita, dirinya melobi sekolah untuk bemitra dalam hal beli bahan bangunan.
“Kebetulan saya punya toko bangunan, selama ini beberapa pihak sekolah yang mendapatkan proyek Pembangunan apakah itu rehab atau bangun baru selalu pesan bahannya ke saya,” ungkapnya.
Ia mengaku, telah puluhan tahun mengelola toko bagunan Akil tepatnya berada di Desa Maninili.
Lanjut dia, terbitnya sejumlah pemberitaan dari media berkaitan dengan dugaan permintaan fee dan mengarahkan proyek membuatnya kaget.
Baca Juga:
Sahroni Klarifikasi, Remisi Bagi Setya Novanto Bukan Bentuk Pengampunan
“Saya kaget pak, kenapa bisa jadi liar seperti itu isunya, tidak benar seperti itu jalan ceritanya. Benar saya memiliki hubungan kekerabatan dengan Wakil Bupati. Tapi usaha ini saya jalankan jauh sebelum beliau menjabat,” terangnya.
Ia mengatakan, kebetulan juga Kepsek yang dikunjunginya memiliki hubungan kekerabatan dengan Wakil Bupati, sehingga percakapan saat video call itu murni hanya sekedar menyapa sambil berbincang masalah keluarga.
“Tidak ada saya bawa nama Wakil Bupati, untuk apa? Kan saya hanya penyedia bahan bangunan. Saya hanya mengecek apakah mereka berminat untuk membeli bahan bangunan di toko saya? Agar bisa bersiap untuk menyediakan berapa banyak yang dibutuhkan,” urainya.
Khawatirnya kata dia, jika tidak berkoordinasi dari awal maka stok barang tidak mencukupi. Sementara bahan bangunan kata dia, harus dipesan dahulu di Palu untuk pengiriman ke Toko miliknya.
Baca Juga:
Wabup Parigi Moutong Sebut Pemberitaan Media Tidak Benar, Abdul Sahid Beralibi Ada Oknum Jual Nama
“Jaraknya cukup jauh, jadi jika sudah bisa memastikan akan belanja di toko bangunan yang saya Kelola proses pemesanan di Palu bisa sekali saja biar tidak rugi di ongkos kirim pak,” katanya.
Berkaitan dengan pemberitaan tersebut dirinya juga sudah menghadap ke Wakil Bupati Parigi moutong, Abdul Sahid untuk meminta maaf karena akibat persoalan video call dengan Kepsek tersebut menjadi masalah besar. (fan)