Daerah, gemasulawesi - Brigjen TNI Deni Gunawan, selaku Komandan Korem 132/Tadulako di Sulawesi Tengah, menyampaikan bahwa perubahan komando dan kendali (kodal) Korem 132/Tadulako kini berada di bawah Kodam XXII/Mahawira.
Menurutnya, langkah ini merupakan strategi penting untuk memperkuat sistem pertahanan, khususnya di kawasan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat.
“Perpindahan kodal Korem 132/Tadulako ke Kodam XXII/Mahawira adalah bagian dari upaya memperkuat pertahanan di wilayah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat,” ujar Brigjen TNI Deni Gunawan saat ditemui di Palu.
Ia menjelaskan bahwa Korem 132/Tadulako telah kedatangan tim verifikasi dari Inspektorat Jenderal TNI Angkatan Darat (Itjenad) sebagai bagian dari proses alih kendali ke Kodam XXII/Mahawira.
Baca Juga:
Gempa Poso Rusak 106 Rumah, 2.011 Warga Mengungsi, BPBD Bangun Posko dan Imbau Warga Tetap Tenang
Setelah itu, dilakukan pertemuan bersama tim verifikasi untuk membahas lebih lanjut tahapan pembentukan Kodam XXII/Mahawira.
Menurutnya, langkah ini ditujukan untuk menciptakan struktur organisasi yang lebih efisien, efektif, dan mampu merespons perubahan situasi strategis secara cepat.
“Oleh sebab itu, proses verifikasi ini perlu dilakukan secara terbuka, bertanggung jawab, dan dengan koordinasi yang baik,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa perubahan ini ditujukan untuk memperkuat sistem komando agar lebih efektif dalam menghadapi tantangan keamanan dan mendukung pembangunan di Sulawesi Tengah.
Baca Juga:
Pemkab Parigi Moutong telah Siapkan Lahan 1.000 Hektare untuk Program Cetak Sawah Tahun 2025
Ia juga menambahkan bahwa dengan kehadiran Kodam baru, sistem komando dan kendali diharapkan bisa lebih optimal, sekaligus mempercepat penanganan berbagai persoalan, termasuk keamanan dan bencana alam.
Sementara itu, Ketua tim verifikasi, Kolonel Anri Andriana, menegaskan bahwa proses ini merupakan tahapan krusial untuk memastikan kesiapan dan kelayakan pembentukan satuan baru TNI AD dari berbagai sisi, baik strategi, administrasi, maupun operasional.
“Kami menilai berbagai aspek, mulai dari dokumen, struktur satuan, jumlah personel, kesiapan fasilitas, hingga faktor geografis dan potensi ancaman di wilayah tersebut,” jelasnya.
Semua tahapan tersebut, menurutnya, dilakukan secara profesional dan objektif untuk memastikan pembentukan Kodam ini berjalan sesuai dengan arah kebijakan strategis pertahanan nasional.
Baca Juga:
Kunjungan Kenegaraan Prabowo ke Uni Eropa: Tonggak Baru Kemitraan Strategis Indonesia–UE
Verifikasi tersebut diharapkan menghasilkan rekomendasi yang konstruktif demi mendukung terbentuknya Kodam XXII/Mahawira yang siap beroperasi dan sesuai dengan kebutuhan pertahanan wilayah.
Sementara itu, peresmiannya dijadwalkan berlangsung pada 10 Agustus 2025. (*/Zahra)