Palu, gemasulawesi – Pemerintah Kota Palu menyampaikan kegiatan gerakan pangan murah atau GPM bagian dari strategi pemerintah daerah atau pemda dalam menjaga stabilitas harga bahan pangan di momen Ramadhan.
Wakil Wali Kota Palu, Imelda Liliana Muhidin, pada kegiatan pangan murah di Palu mengatakan menjaga ketersediaan pasokan dan kestabilan harga bahan pokok perlu diintervensi bersama-sama dengan beragam program.
“Kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Palu itu merupakan langkah konkret Pemerintah Kota Palu dalam membantu masyarakat memenuhi kebutuhan dasar rumah tangga atau bahan pokok,” ujarnya.
Stabilitas harga kebutuhan pokok adalah hal yang sangat penting sehingga masyarakat dapat memperoleh bahan pangan dengan harga yang terjangkau.
Baca Juga:
3 Polisi Gugur Ditembak Saat Gerebek Judi Sabung Ayam di Way Kanan Lampung, Begini Kronologinya
Dia menyatakan berbagai intervensi dilakukan oleh Pemerintah Kota Palu dalam membantu pemenuhan kebutuhan pangan, di antaranya pasar murah, pasar bergerak atau yang disebut gade nolumako ditambah dengan GPM.
Dikutip dari Antara, adapun bahan pokok penting yang dijual melalui GPM, yaitu minyak goreng, beras, gula pasir, telur ayam dan elpiji subsidi 3 kilogram dengan melibatkan sejumlah distributor maupun pelaku UMKM.
Dia menyarankan GPM ke depan yang dikelola oleh Dinas Pertanian dan Peternakan lebih menonjolkan produk hasil pertanian, seperti cabai, bawang maupun sayur mayur dan buah-buahan segar sehingga lebih berkesan maupun produk olahan makanan.
Dia menyebutkan kegiatan GPM berlangsung 2 hari mulai tanggal 18 hingga 19 Maret 2025.
“Kami berharap masyarakat memanfaatkan momen ini dan mengajak para distributor terus memberikan kontribusi menjaga stabilitas harga pangan di Kota Palu,” ucapnya.
Di sisi lain, tim gabungan dari Polres Banggai dan pemda kabupaten setempat meningkatkan pengawasan terhadap peredaran penjualan MinyaKita di pasar tradisional di daerah ini.
Iptu Bagas, Kanit Tipidter Satreskrim Polres Banggai, menyampaikan tim gabungan menemukan minyak goreng kemasan MinyaKita kemasan 1 liter tidak sesuai dengan takaran berdasarkan hasil pengawasan itu.
Dia mengatakan melalui alat gelas ukur ditemukan pengurangan volume atau takaran dari minyak goreng jenis MinyaKita. (Antara)