Kalimantan Timur, gemasulawesi - Viral kemunculan seekor orang utan berukuran raksasa di kawasan permukiman telah menggegerkan warga Kalimantan Timur (Kaltim).
Orang utan yang dilaporkan memiliki badan hampir setinggi rumah itu terlihat berusaha mencari pohon untuk bergelantung di sekitar area perumahan warga.
Penampakan ini menghebohkan masyarakat setempat yang tidak biasa melihat orang utan dari jarak sedekat itu.
Dalam sebuah unggahan video yang pertama kali diunggah oleh akun X @Khoirulqomarudin, terlihat seekor orang utan yang diperkirakan memiliki berat puluhan kilogram berada di sekitar rumah-rumah warga.
Video tersebut menunjukkan orang utan besar ini tampak kebingungan dan berusaha mencari tempat yang nyaman untuk berlindung.
Kejadian ini diperkirakan terjadi karena orang utan tersebut tersesat ke permukiman warga akibat kondisi hutan tempat tinggalnya yang semakin tidak memadai.
Penebangan liar yang masif diduga kuat menjadi penyebab utama hilangnya habitat alami orang utan ini.
Situasi ini menimbulkan keprihatinan serius di kalangan masyarakat dan pemerhati lingkungan.
Reaksi dari netizen pun beragam, banyak di antaranya mengungkapkan kekecewaan dan kemarahan terhadap situasi tersebut.
"Rumahnya di rusak, jadi dia bingung mau tinggal dimana lagi, cari makan juga susah," komentar akun @kik***.
Sebagian lain mengungkapkan kekecewaannya terhadap pemerintah .
"Berkat pembabatan hutan secara masif di alih fungsikan menjadi lahan sawit di era pak Jokowi pengusaha kaya semakin kaya, rakyat biasa ga dapet apa-apa, hewan endemik jadi sengsara. Luar biasa memang pak Jokowi presiden pro rakyat," komentar akun @wet***.
Kemunculan orang utan ini memicu diskusi luas mengenai pentingnya perlindungan hutan yang lebih ketat.
Banyak pihak mendesak pemerintah untuk mengambil langkah tegas dalam menangani penebangan liar dan memastikan kelestarian hutan sebagai habitat alami berbagai satwa liar.
Kejadian ini juga menjadi peringatan bagi masyarakat akan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem.
Insiden ini memunculkan harapan bahwa pihak berwenang setempat dapat segera menangani situasi ini dengan mengembalikan orang utan tersebut ke habitat yang lebih aman.
Selain itu, ada juga harapan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan melalui langkah-langkah konservasi yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Pihak berwenang diharapkan dapat berkoordinasi dengan organisasi lingkungan dan masyarakat lokal untuk mencari solusi jangka panjang bagi perlindungan hutan dan satwa liar di Kalimantan Timur.
Kesadaran dan tindakan kolektif dari semua pihak sangat diperlukan untuk memastikan kelangsungan hidup hewan-hewan liar dan menjaga keseimbangan alam.
Kemunculan orang utan ini menyoroti urgensi penanganan masalah lingkungan di Indonesia, khususnya terkait perlindungan hutan dan satwa liar yang semakin terancam.
Dengan meningkatnya perhatian publik, diharapkan ada perubahan kebijakan yang lebih proaktif dan komprehensif untuk menjaga kelestarian alam dan kehidupan satwa liar di negara ini. (*/Shofia)