Pulau Halmahera, gemasulawesi – Gunung Ibu yang terletak di Pulau Halmahera, Provinsi Maluku Utara, dikabarkan kembali erupsi dengan awan abu vulkanik hingga setinggi 5 kilometer.
Richard Chaniago, yang merupakan petugas pos pengamatan Gunung Ibu menyampaikan erupsi tersebut terjadi pada pukul 05.36 WIB hari ini, tanggal 4 Juni 2024.
Richard Chaniago mengungkapkan letusan Gunung Ibu mempunyai amplitudo maksimum 28 milimeter dan dengan durasi 148 detik.
Menurutnya, abu vulkanik memiliki warna kelabu hingga hitam dengan disertai intensitas yang tebal mengarah ke barat dan barat laut.
Dalam laporan yang diterima hari ini, 4 Juni 2024, Richard mengatakan sejak tanggal 16 Mei 2024 hingga hari ini, 4 Juni 2024, Gunung Ibu masih ditetapkan berstatus awas atau level IV dikarenakan aktivitas vulkanik dan kegempaan yang juga masih terbilang tinggi.
Menurutnya, dari tanggal 1 Mei 2024 hingga 1 Juni 2024, Badan Geologi mencatat terjadi sebanyak 65 kali gempa letusan di Gunung Ibu.
“Juga 14 kali gempa guguran, 235 kali gempa harmonik dan 4,637 gempa hembusan,” katanya.
Dia menambahkan tercatat juga terjadi sebanyak 15 kali gempa tornillo, 21.381 gempa vulkanik dangkal, 12 kali gempa tektonik lokal, 648 kali gempa vulkanik, 363 kali gempa tektonik jauh, serta 1 kali gempa terasa di Gunung Ibu.
Gunung Ibu adalah gunung api yang bertipe strato dan mempunyai ketinggian puncak 1.340 meter diatas permukaan laut yang secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Ibu, Halmahera Barat, Maluku Utara.
Richard Chaniago mengungkapkan Badan Geologi memberikan rekomendasi masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 4 kilometer dan perluasan sektoral dengan jarak 7 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
“Jika terjadi hujan abu, maka masyarakat yang melakukan aktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung dan mulut atau masker, serta kacamatan untuk melindungi wajah masing-masing,” pungkasnya. (*/Mey)