Jakarta, gemasulawesi – Terjadi sebuah insiden besar di jalur MRT di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Insiden ini melibatkan kereta MRT yang sedang melaju dari Stasiun ASEAN menuju Stasiun Blok M.
Pada Kamis, 30 Mei 2024, sekitar pukul 16.37 WIB, kereta MRT tersebut menabrak tumpukan besi yang jatuh dari proyek pembangunan Gedung Kejaksaan Agung RI.
Besi tersebut jatuh ke jalur MRT akibat muatan crane yang terjatuh dari ketinggian.
Tumpukan besi tersebut jatuh tepat di pinggir rel MRT dan tersangkut di kabel listrik yang berada di jalur tersebut.
Ketika kereta menabrak tumpukan besi ini, terlihat percikan api dan kepulan asap yang cukup tebal.
Meskipun terjadi benturan yang cukup keras, kereta MRT tetap melanjutkan perjalanannya setelah tabrakan.
Namun, dampak dari insiden ini cukup serius sehingga operasional MRT Jakarta dihentikan sementara.
Ahmad Pratomo, Corporate Secretary (Corsec) MRT Jakarta, menyatakan bahwa insiden ini disebabkan oleh kegiatan konstruksi yang sedang dilakukan oleh kontraktor Hutama Karya untuk Gedung Kejaksaan Agung RI.
Akibat insiden ini, operasional MRT Jakarta harus dihentikan sementara waktu untuk memastikan keselamatan penumpang dan menangani kerusakan yang terjadi.
Ahmad Pratomo juga menambahkan bahwa saat ini petugas sedang melakukan evakuasi dan penanganan terhadap material konstruksi yang jatuh.
Menurut saksi mata, seorang warga bernama Nurul, ia menyatakan bahwa ia mendengar suara ledakan yang disusul dengan percikan api ketika muatan crane jatuh dan mengenai kabel listrik MRT.
Ia juga menambahkan bahwa beberapa menit setelah besi tersebut jatuh, ada kereta yang melintas dan menabrak tumpukan besi tersebut.
Situasi di lokasi kejadian di sekitar jalur MRT Kebayoran Baru menjadi cukup kacau. Penumpang yang berada di dalam kereta dievakuasi di stasiun terdekat.
Pengumuman tentang penghentian operasional sementara MRT juga disampaikan melalui pengeras suara di Stasiun MRT Blok M BCA.
Calon penumpang yang hendak menggunakan jasa transportasi MRT terpaksa mencari alternatif transportasi lain.
PT MRT Jakarta (Perseroda) mengungkapkan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat gangguan ini.
Mereka memastikan bahwa keamanan dan keselamatan pengguna jasa MRT Jakarta tetap menjadi prioritas utama.
Saat ini, tim terkait sedang melakukan penanganan di lokasi untuk mengevakuasi material konstruksi dan memperbaiki kerusakan yang terjadi pada jalur dan kabel listrik MRT.
Hingga saat ini, belum ada laporan resmi mengenai adanya korban dari insiden ini.
Namun, investigasi lebih lanjut diperlukan untuk memahami penyebab pasti dari jatuhnya muatan crane dan untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di masa mendatang.
Operasional MRT Jakarta diharapkan dapat kembali normal setelah semua perbaikan dan langkah keamanan telah dilakukan. (*/Shofia)