Kendari, gemasulawesi – Pj Gubernur Sulawesi Tenggara, Andap Budhi Revianto, menyampaikan angka Indeks Perkembangan Harga atau IPH di Provinsi Sulawesi Tenggara terendah secara nasional pada minggu keempat bulan Mei.
Dalam rilisnya hari ini, tanggal 28 Mei 2024, Pj Gubernur Sulawesi Tenggara, Andap Budhi Revianto, mengatakan angka IPH yang terendah secara nasional ini menjadi yang keempat kalinya secara berturut-turut.
Menurut Pj Gubernur Sulawesi Tenggara, hal tersebut menandakan bahwa perkembangan harga di Provinsi Sulawesi Tenggara relatif stabil di bulan Mei tahun 2024.
Dia menambahkan jika perkembangan harga di bulan Mei 2024 di Provinsi Sulawesi Tenggara juga terkendali di bulan Mei tahun 2024.
Diketahui jika Provinsi Sulawesi Utara mendapatkan apresiasi dari Tomsi Tohir, yang merupakan Irjen sekaligus Plt Sekjen Kemendagri, untuk kinerja dan upaya yang telah dilangsungkan dalam rangka mengendalikan angka inflasi dan juga IPH di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Pada Rakor Pengendalian Inflasi, Tomsi menyampaikan ini merupakan sesuatu hal yang positif dilakukan oleh Pj Gubernur Sulawesi Tenggara.
“Pj Gubernur Sultra mampu mengendalikan angka inflasi dan IPH sehingga tetap terkendali dan juga terjaga selama 4 minggu berturut-turut,” katanya.
Dia menambahkan jika hal tersebut tentunya dapat menjadi contoh untuk Pj yang lainnya.
Dikutip dari Antara, Tomsi juga menyampaikan pesannya kepada para kepala daerah di seluruh Indonesia untuk membuat perencanaan kegiatan jangka panjang yang dimulai dengan identifikasi permasalahan kenaikan harga ataupun kendala dalam distribusinya.
Menurutnya, untuk para kepala daerah agar melakukan identifikasi permasalahan yang mengakibatkan kenaikan harga ataupun dalam pendistribusiannya.
“Setelah itu, membuat perencanaan kegiatan jangka panjang,” ujarnya.
Andap Budhi Revianto juga memaparkan 3 komoditas penyumbang angka IPH di Sulawesi Tenggara, yaitu daging ayam, beras, ras dan telur ayam ras.
Dia menegaskan pihaknya akan intens untuk menyikapi fenomena deflasi ini, agar jangan sampai memberikan pengaruh terhadap produsen.
“Kami akan melakukan pemantauan terus terhadap harga di lapangan,” pungkasnya. (*/Mey)