Balikpapan, gemasulawesi - Kilang Pertamina Indonesia (KPI) unit Balikpapan mengalami kebakaran hebat.
Kebakaran ini terjadi di Kilang Pertamina Indonesia (KPI) yang berada di Jalan Yos Sudarso, Balikpapan Barat, pada Sabtu, 25 Mei 2024 dini hari, sekitar pukul 05.06 WITA.
Informasi kebakaran Kilang Pertamina Indonesia (KPI) itu pertama kali diterima dari relawan bencana Balikpapan.
Dalam video yang diterima dari para relawan, terlihat api besar menghanguskan salah satu bagian di kilang tersebut.
Baca Juga:
Banjir di Jakarta Semakin Meluas, 47 RT Tergenang Akibat Hujan Deras dan Luapan Kali Ciliwung
Akses jalan menuju lokasi kebakaran segera ditutup oleh petugas, menghalangi sejumlah jurnalis yang hendak meliput kejadian.
Penutupan jalan dimulai dari Jalan Yos Sudarso hingga kawasan Panorama, dengan petugas keamanan dan aparat kepolisian berjaga di setiap persimpangan menuju lokasi kilang.
Kemacetan pun tidak terhindarkan, terutama di jalan menuju kawasan Balikpapan Barat.
Meskipun hujan deras turun di sekitar kilang, api masih berkobar dengan asap hitam pekat yang terlihat dari kejauhan.
Dodi Yapsenang, Area Manager Communication dan CSR PT KPI, membenarkan kejadian kebakaran tersebut.
Sementara itu, Kepolisian Resort (Polresta) Balikpapan tengah menelusuri penyebab kebakaran.
Kapolresta Balikpapan, Kombes Pol Anton Firmanto mengungkap bahwa Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) sudah masuk ke tempat kejadian perkara (TKP).
Tim Inafis bertugas mengidentifikasi bukti-bukti untuk mengetahui penyebab kebakaran.
Polresta Balikpapan juga berkoordinasi dengan tim Laboratorium Forensik (Labfor) dari Polda Jawa Timur untuk penanganan lebih lanjut.
"Insya Allah akan kami datangkan secepatnya untuk mencari tahu penyebab kebakaran ini," tambah Anton.
General Manager Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan, Arafat Bayu Nugroho, menambahkan bahwa KPI Balikpapan juga melakukan investigasi internal.
Selain itu, Bayu juga mengungkap bahwa pihaknya telah mengerahkan tim migas untuk mencari tahu penyebab pasti kebakaran.
Bayu mengungkapkan bahwa titik api berasal dari unit distilasi minyak mentah (Crude Distillation Unit/CDU) VI.
CDU adalah proses awal dari fraksinasi minyak mentah menjadi bahan bakar minyak (BBM), liquified petroleum gas (LPG), dan produk lainnya.
"Proses ini kompleks karena melibatkan fluktuasi laju minyak mentah sebagai umpan unit tersebut," paparnya. Saat kejadian, terdapat sembilan operator yang bertugas, namun tidak ada aktivitas perawatan yang sedang berlangsung.
Bayu memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, baik dari petugas yang bertugas maupun tim pemadam kebakaran.
"Alhamdulillah kebakaran tersebut bisa diselesaikan seluruhnya pada pukul 07.30 WITA tanpa ada korban jiwa," ujarnya.
PT Pertamina (Persero) menjamin bahwa pasokan bahan bakar minyak (BBM) tetap normal meskipun terjadi kebakaran di CDU VI.
Bayu menjelaskan bahwa operasi di Kilang Balikpapan Dua dihentikan secara darurat, namun Kilang Balikpapan Satu masih beroperasi normal.
"Kami pastikan bahwa kebakaran tidak akan menyebabkan gangguan pada penyediaan BBM ke masyarakat," tegas Bayu.
Kebakaran berhasil dikendalikan sekitar pukul 07.30 WITA dengan bantuan delapan unit armada pemadam kebakaran yang dikerahkan oleh tim pemadam kebakaran PT KPI unit Balikpapan.
Saat ini, proses pendinginan sedang dilakukan untuk memastikan tidak ada sumber panas yang tersisa.
Lokasi kejadian berada di dalam area kilang, dan tim memastikan bahwa kondisi kilang aman sehingga tidak berdampak langsung pada masyarakat sekitar.
Bayu menegaskan bahwa PT KPI Unit Balikpapan berkomitmen untuk melakukan penanganan terbaik dengan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait. (*/Shofia)