Jakarta, gemasulawesi - Hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya menyebabkan genangan dan banjir di berbagai wilayah ibu kota.
Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, banjir siang ini telah meluas hingga mencakup 47 Rukun Tetangga (RT).
Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, menyampaikan bahwa jumlah RT yang tergenang meningkat dari 38 menjadi 47 RT, atau sekitar 0,154 persen dari total 30.772 RT di wilayah DKI Jakarta.
"Genangan yang terjadi mengalami kenaikan dari 38 RT menjadi 47 RT," ujar Isnawa dalam keterangannya.
Rinciannya, terdapat 11 RT di Jakarta Selatan yang tergenang, meliputi:
1 RT di Kelurahan Pengadegan dengan ketinggian air 75 cm
6 RT di Kelurahan Rawajati dengan ketinggian air antara 80 hingga 90 cm
4 RT di Kelurahan Pejaten Timur dengan ketinggian air mencapai 140 cm
Sementara itu, di Jakarta Timur, 35 RT terdampak banjir dengan rincian sebagai berikut:
4 RT di Kelurahan Bidara Cina dengan ketinggian air 180 cm
18 RT di Kelurahan Kampung Melayu dengan ketinggian air bervariasi antara 30 hingga 150 cm
2 RT di Kelurahan Balekambang dengan ketinggian air antara 60 hingga 70 cm
11 RT di Kelurahan Cawang dengan ketinggian air mulai dari 40 hingga 280 cm
Selain itu, terdapat 1 RT di Kelurahan Pluit, Jakarta Utara, yang tergenang banjir rob dengan ketinggian air mencapai 15 cm.
Banjir ini terjadi usai hujat lebat yang terjadi sejak Jumat, 24 Mei 2024 malam dan membuat air semakin menggenang sejak Sabtu, 25 Mei 2024 pagi.
Isnawa Adji juga menambahkan bahwa saat ini sudah ada dua RT yang berhasil surut dari genangan, yaitu 1 RT di Kelurahan Penjaringan dan 1 RT di Kelurahan Pluit.
"Ada 2 RT yang sudah surut dari genangan, yakni 1 RT di Kelurahan Penjaringan dan 1 RT di Kelurahan Pluit," kata Isnawa.
Menurut BPBD DKI Jakarta, penyebab utama genangan air di wilayah-wilayah tersebut adalah luapan Kali Ciliwung yang tidak mampu tertampung oleh saluran air yang ada.
Hujan deras yang turun terus-menerus menyebabkan debit air meningkat secara signifikan, terutama di Bendung Katulampa yang telah mencapai status Siaga 3 pada Jumat malam, 24 Mei 2024 dan di Pos Pantau Depok yang mencapai status Siaga 2 pada malam yang sama.
Di Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Selatan, banjir mulai terjadi sejak Sabtu dini hari sekitar pukul 03.30 WIB.
“Air mulai masuk ke pemukiman pada pukul 03.30 WIB dengan ketinggian sekitar satu meter, dan terus meningkat hingga mencapai puncaknya pada pukul 06.30 WIB dengan ketinggian 2,6 meter, sebelum akhirnya berangsur surut pada pagi hari,” jelas Isnawa.
Di Jakarta Timur, wilayah Kelurahan Kampung Melayu dan Cawang merupakan yang paling terdampak dengan ketinggian air yang bervariasi dan mencapai puncaknya di beberapa titik.
Tim respons cepat BPBD DKI Jakarta telah dikerahkan untuk membantu warga yang terdampak dengan memasang tali sebagai jalur evakuasi dan bekerja sama dengan petugas pemadam kebakaran.
Meski banjir melanda dengan cukup parah, BPBD DKI Jakarta melaporkan bahwa tidak ada korban jiwa atau warga yang harus mengungsi.
"Dari laporan petugas di lapangan, tidak ada korban jiwa dan tidak ada warga yang mengungsi. Namun, setidaknya ada 12 kepala keluarga dan 48 jiwa yang terdampak," tambah Isnawa.
Masyarakat yang di sekitar lokasi terdampak banjir diharapkan untuk selalu waspada. (*/Shofia)