Ponorogo, gemasulawesi - Sebuah insiden tragis terjadi di Desa Muneng, Kecamatan Balong, Ponorogo, Jawa Timur, ketika remaja berinisial IH (14) terkena ledakan mercon saat sedang menerbangkan balon udara.
Kejadian ini terjadi saat balon udara yang dipasangi ribuan petasan meledak di Dusun Muneng Tengah.
Akibat ledakan balon udara tersebut, IH dan tiga remaja lainnya mengalami luka-luka cukup serius.
IH, yang dikenal sebagai hafiz Al-Qur'an yang baik dan santun, mengalami luka bakar serius hingga mencapai 63 persen.
Dia segera dirawat di RSUD dr Harjono Ponorogo untuk mendapatkan perawatan intensif.
Namun, nasib tidak berpihak padanya, karena luka-lukanya akhirnya merenggut nyawanya beberapa hari setelah kejadian tersebut.
Kepala SMPN 1 Balong, Hari Prasetyo mengungkapkan bahwa IH bukanlah satu-satunya korban dalam insiden tragis tersebut.
Ada tiga anak didik lainnya yang ikut terlibat dalam kejadian meledaknya mercon yang dipasang di balon udara tersebut, termasuk adik dari korban.
Hari menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas kepergian salah satu anak didiknya ini. Untuk mengenang almarhum, sekolah menggelar salat gaib.
Selain itu Hari berharap bahwa tragedi ini menjadi pembelajaran yang berharga bagi semua anak didiknya.
Kronologi ledakan mercon terjadi pada Senin 13 Mei 2024 sekitar pukul 06.00 WIB, ketika segerombolan remaja hendak menerbangkan balon udara berekor ribuan petasan di areal sawah Dukuh Muneng Tengah.
Akibatnya, empat remaja mengalami luka akibat terkena ledakan mercon tersebut, termasuk IH yang kemudian meninggal dunia setelah berjuang melawan luka bakar yang mencapai 63 persen.
Polres Ponorogo telah bertindak cepat dengan mengamankan 15 orang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait insiden tersebut.
AKP Ryo Pradana, Kasat Reskrim Polres Ponorogo mengonfirmasi bahwa dari 15 orang yang diamankan , ada lima orang dewasa, delapan anak di bawah umur, dan dua perempuan.
Mereka sedang menjalani pemeriksaan intensif di Sat Reskrim Polres Ponorogo untuk mengungkap lebih lanjut kronologi dan penyebab kejadian tragis ini.
AKP Ryo menekankan bahwa Polres Ponorogo sebelumnya telah memberikan himbauan kepada masyarakat untuk tidak menerbangkan balon udara, terutama menjelang bulan Ramadhan hingga Lebaran.
Himbauan ini sudah dikeluarkan sejak beberapa tahun yang lalu, namun masih banyak yang mengabaikannya. (*/Shofia)