Ponorogo, gemasulawesi - Kejadian tragis meledaknya balon udara berisi petasan di Dusun Muneng Tengah, Desa Muneng, Kabupaten Ponorogo membuat empat orang mengalami luka cukup serius.
Informasi dari Kapolsek Balong Ponorogo, AKP Agus Wibowo, menyebutkan bahwa polisi berhasil mengamankan 13 orang terkait ledakan balon udara yang berisi petasan di persawahan.
Ledakan balon udara yang berisi petasan di Ponorogo itu terjadi pada Senin, 13 Mei 2024 sekitar pukul 06.05 WIB.
Menurut penuturan AKP Agus Wibowo, kronologi kejadian bermula saat balon udara yang hendak dinaikkan masih berada di tanah, namun petasan yang dinyalakan justru meledak seketika.
Ini berbeda dengan proses biasanya, di mana balon dinaikkan terlebih dahulu baru petasan diaktifkan untuk menghiasi balon.
Hal ini mengakibatkan beberapa orang mengalami luka-luka akibat ledakan tersebut.
Dalam kejadian tragis ini, empat orang dilaporkan mengalami luka-luka.
Salah satu korban yang paling parah adalah Ilham Nugroho, seorang remaja berusia 16 tahun, yang mengalami luka bakar pada tubuhnya hingga mencapai 63 persen.
Luka bakar yang dialami Ilham terdapat di kedua tangannya, punggung, kedua kakinya, dan lehernya.
Dokter Agustina juga mengungkapkan bahwa luas luka bakar yang mencapai 63 persen tersebut terutama di area-area sensitif dan organ vital tubuhnya.
Ilham dibawa ke IGD RSUD dr Harjono Ponorogo pada pagi hari setelah kejadian tragis tersebut.
Meskipun luka bakarnya cukup luas, dokter mencatat bahwa kedalaman luka tidak terlalu dalam, hanya terjadi melepuh atau kemerahan pada permukaan kulit. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut sebagai luka bakar derajat 2b.
Baca Juga:
Alami Kenaikan Harga Eceran Tertinggi, Bulog Sebut Beras SPHP Tetap Laris Diburu Masyarakat di Bogor
Kondisi Ilham saat pertama kali masuk ke ruang IGD sangat lemah dan kesakitan akibat luka bakar yang dialaminya.
Selain Ilham, ada tiga korban lain yang juga mengalami luka ringan akibat ledakan balon udara berisi petasan tersebut. Mereka telah mendapatkan perawatan di klinik setempat dan kondisinya sudah mulai membaik.
Kondisi seperti ini selalu menjadi perhatian serius, terutama karena melibatkan petasan yang memiliki risiko kecelakaan yang tinggi jika tidak ditangani dengan hati-hati.
Dalam hal ini, polisi juga tengah melakukan pemeriksaan terhadap semua pelaku yang terlibat dalam kejadian tersebut untuk mengetahui penyebab pasti dan memastikan tindakan hukum yang tepat diterapkan sesuai dengan hukum yang berlaku.
Selain pemeriksaan terhadap para pelaku, pihak berwenang juga dapat melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait regulasi dan pengawasan terhadap penggunaan petasan di lingkungan masyarakat. (*/Shofia)