249 Nakes yang Dipecat Usai Demo Sampaikan Permintaan Maaf kepada Bupati Manggarai, Berharap SPK Baru Segera Diterbitkan

Setelah dipecat, 249 nakes sampaikan permintaan maaf kepada Bupati Manggarai.
Setelah dipecat, 249 nakes sampaikan permintaan maaf kepada Bupati Manggarai. Source: Foto/Instagram @folkshitt

Manggarai, gemasulawesi - Sebanyak 249 tenaga kesehatan (Nakes) non ASN di Kabupaten Manggarai telah mengalami pemecatan setelah pemerintah Kabupaten tidak memperpanjang Surat Perjanjian Kerja (SPK) mereka. 

Keputusan ini telah menimbulkan kehebohan dan menyebabkan sejumlah Nakes non ASN tersebut menyampaikan permohonan maaf tertulis kepada Bupati Manggarai, Herybertus GL Nabit.

Dalam surat permohonan maaf yang mereka sampaikan, para Nakes mengakui kesalahan mereka dan menyesali tindakan yang melanggar aturan, seperti tidak mengikuti struktur birokrasi dan kurangnya loyalitas terhadap pimpinan. 

Mereka juga meminta agar Pemda Manggarai segera menerbitkan SPK baru untuk mereka sehingga dapat kembali bekerja di puskesmas masing-masing.

Baca Juga:
Mengejutkan! Penemuan Kerangka Manusia di Dalam Rumah Bikin Heboh Warga di Kandea II Kota Makassar, Polisi Gerak Cepat Tangkap Pelaku

Koordinator Forum Nakes Non ASN, Elias Ndala, menyampaikan bahwa permohonan maaf tersebut disampaikan dengan kesadaran penuh tanpa ada paksaan dari pihak manapun. 

Dalam surat permintaan maaf tersebut, para Nakes menyatakan beberapa poin penting, antara lain:

Kami dengan tulus meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada Bupati Manggarai selaku pemangku kebijakan di Kabupaten Manggarai beserta seluruh jajarannya.

Permohonan maaf kepada Bapak Bupati Manggarai atas kekeliruan mereka yang tidak mengikuti struktur birokrasi di Kabupaten Manggarai dan tidak loyal terhadap pimpinan.

Baca Juga:
Heboh Aksi Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Pelabuhan Sorong Papua Barat, Lima Orang Alami Luka-Luka, Begini Kronologinya

Permohonan agar Bapak Bupati dapat memberikan kebijakan dan kesempatan kepada mereka untuk mendapatkan SPK dan dapat dipekerjakan kembali di wilayah kerja puskesmas masing-masing.

Permohonan agar Bapak Bupati menyediakan waktu untuk mereka bertemu secara langsung dan menyampaikan permohonan maaf dengan lebih jelas.

Permintaan maaf ini dilakukan secara terbuka melalui media karena saat itu masih libur Idul Fitri, sehingga tidak memungkinkan untuk bertemu langsung dengan Bupati. 

Elias juga menegaskan bahwa permintaan maaf tersebut bukan karena adanya tekanan, melainkan sebagai bentuk kesadaran penuh atas kesalahan yang telah dilakukan.

Baca Juga:
Lakukan Kekerasan, Pemukim Penjajah Israel Dikabarkan Mencabut 30 Pohon Zaitun di Kota Qarawat Bani Hassan, Tepi Barat

Sebelumnya, pemecatan 249 Nakes Non ASN tersebut terjadi setelah mereka mengikuti aksi demo dan Rapat Dengar Pendapat di Kantor DPRD Manggarai pada 6 Maret lalu. 

Meskipun mereka menyadari bahwa pemecatan adalah konsekuensi dari tindakan mereka, namun mereka berharap dapat memperbaiki hubungan dengan pemerintah daerah dan masyarakat Manggarai.

Insiden ini juga menjadi perhatian karena sebelumnya 249 Nakes yang dipecat hanya mendapatkan honor yang kecil, berkisar antara Rp400-Rp600 ribu, dan mengalami kesulitan mendapatkan perpanjangan kontrak serta SPK baru. 

Hal ini menyebabkan mereka tidak menerima honor dan akhirnya melakukan protes yang berujung pada pemecatan.

Baca Juga:
Melangkah ke Dunia Garam dengan Menyelami Keindahan dan Kehidupan Desa Pangerangan di Pulau Madura

Dengan adanya permohonan maaf ini, para Nakes Non ASN di Kabupaten Manggarai berharap dapat diberikan kesempatan untuk kembali bekerja dan memberikan kontribusi positif dalam bidang kesehatan di wilayah kerja mereka masing-masing. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
Pemecatan 249 Nakes oleh Bupati Manggarai Usai Lakukan Demo Tuntut Kenaikan Gaji Viral di Media Sosial, Kemenkes Lakukan Investigasi

Bupati Manggarai memecat 249 nakes usai dua kali melakukan demo tuntut kenaikan gaji, begini tanggapan  Kemenkes.

Usai Dua Kali Demo Tuntut Kenaikan Gaji, 249 Nakes Non ASN dari 25 Puskesmas Ini Malah Dipecat oleh Bupati Manggarai, Begini Kronologinya

Dianggap tidak disiplin dan tidak loyal, Bupati Manggarai memecat 249 nakes usai demo tuntut kenaikan gaji.

Ini Dia Alur Cerita Film The Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes yang Penuh Intrik

Mengungkap misteri masa muda Coriolanus Snow, The Hunger Games: The Ballad of Songbirds & Snakes menghadirkan kisah epik penuh intrik.

Sinopsis Film The Hunger Games: The Ballad of The Songbirds & Snakes, Beberapa Dekade Sebelum Permainan Mematikan Dimulai

The Hunger Games: The Ballad of The Songbirds & Snakes adalah film yang mengungkap kisah masa muda Presiden Snow, tokoh antagonis dalam seri The Hunger Games.

Ginjal Akut Merajalela, IDAI Imbau Nakes Hentikan Beri Resep Obat Sirup

(Nakes), untuk hentikan sementara pemberian resep obat sirup diduga terkontaminasi etilen atau dietilen glikol.

Berita Terkini

wave

Pemerintah Genjot Program Prioritas untuk Ciptakan Jutaan Lapangan Kerja Baru

Pemerintah mempercepat program prioritas nasional, mulai dari koperasi desa, kampung nelayan, hingga revitalisasi tambak.

Prabowo Perluas Program Sekolah Rakyat untuk Kelompok Ekonomi Lebih Luas

Presiden Prabowo merencanakan pembangunan 500 Sekolah Rakyat, memperluas sasaran dari desil 1-2 hingga 5 demi pemerataan pendidikan.

PA Jakarta Barat Batalkan Perkawinan WNI dengan WNA Arab Saudi

Pengadilan Agama Jakarta Barat mengabulkan gugatan JPN, lindungi WNI korban KDRT, dan pastikan perkawinan dibatalkan secara sah.

KPK Telusuri Dugaan Korupsi Kuota Haji, Nama Khalid Basalamah Disorot

KPK menyelidiki dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, menyoroti peran Khalid Basalamah serta kejanggalan pembagian kuota tambahan.

KPK Dalami Dugaan Korupsi Pengadaan Mesin EDC BRI

KPK memanggil Irni Palar dan menetapkan lima tersangka dalam kasus korupsi pengadaan mesin EDC senilai Rp2,1 triliun.


See All
; ;