Kediri, gemasulawesi – Mengingat saat ini bulan Ramadhan, biasanya akan selalu dipenuhi dengan aneka jenis kurma, namun, kondisi yang berbeda terjadi di Kediri, Jawa Timur.
Dilaporkan jika pembeli tidak ramai seperti biasanya di bulan Ramadhan dikarenakan stok berbagai jenis kurma yang biasanya dibeli masyarakat Kediri dilaporkan kosong.
Kondisi tersebut disampaikan oleh pedagang kurma yang bernama Hidayah di Jalan Joyoboyo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur.
Baca Juga:
Lumpuhkan Lalu Lintas, Sebagian Besar Wilayah Semarang Masih Tergenang Banjir hingga Kamis Pagi
Menurut Hidayah, jika ada yang menanyakan apakah bulan Ramadhan ini lebih ramai, harusnya lebih ramai dibandingkan hari biasanya.
Namun, diakui Hidayah dikarenakan stok kurma sedang kosong, maka momentumnya lewat begitu saja.
“Untuk stok jenis kurma yang kosong, seperti kurma ruthop, kurma anggur, kurma mesir, kurma sukari, kurma tunisia dan kurma medjool,” katanya.
Hidayah menambahkan jika dia tidak mengetahui alasan kosongnya beberapa jenis kurma tersebut.
Lebih lanjut, Hidayah menyampaikan jika kekosongan kurma ini ada di tingkat tengkulak.
“Situasi ini telah terjadi sejak 1 minggu sebelum bulan Ramadhan,” ujarnya.
Karena kondisi tersebut, Hidayah mengakui saat ini hanya menjual beberapa jenis kurma di toko miliknya, seperti kurma tunisia dan kurma mesir.
“Untuk kurma yang biasanya berasal dari 1 negara seperti kurma tunisia, memiliki 10 macam kurma, namun, sekarang ini hanya 5 macam saja,” terangnya.
Hidayah menyatakan meskipun jumlah pembeli lebih sepi dibandingkan bulan Ramadhan sebelumnya, namun, jika dibandingkan dengan hari biasa, pembeli mengalami peningkatan sekitar 20%.
“Para pembeli pada akhirnya banyak yang beralih ke jenis kurma lain dikarenakan kurma yang biasanya mereka beli sedang tidak tersedia,” bebernya.
Di sisi lain, MUI dikabarkan mengharamkan kurma penjajah Israel untuk dibeli oleh masyarakat Muslim di Indonesia.
Menurut MUI, hal ini dikarenakan uang hasil penjualannya akan digunakan untuk membunuh warga Palestina.
Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof Sudarnoto, menyampaikan aksi boikot produk-produk yang terafiliasi dengan penjajah Israel diserukan oleh MUI untuk memperlemah ekonomi dari penjajah Israel agar tidak terus melakukan agresi di Palestina. (*/Mey)