Parigi moutong, gemasulawesi – Santer beredar isu dugaan jual beli suara pada PSU yang akan dilaksanakan tanggal 24 Februari 2024 di Desa Pelawa lorong Nelayan TPS 06.
Tidak tanggung-tanggung nominal satu suara di TPS tersebut memiki tarif cukup mahal, dikisaran 150-500 ribu rupiah per suara.
Pada TPS yang akan melaksanakan PSU di Desa Pelawa diketahui jumlah DPT 283 sedang yang sebelumnya menggunakan hak pilihnya 240 ditambah DPK 8 orang.
Beredarnya isu terkait dugaan akan terjadi jual beli suara pada PSU di TPS bukannya tanpa alasan, Dapil I sendiri dikenal sebagai salah satu wilayah yang dikenal sebagai Dapil Neraka.
Dimana isu politik uang paling banyak beredar, belum lagi di Dapil I banyak nama-nama kuat dan Incumbent DPRD Parigi moutong periode 2019-2024 bertarung berebut suara.
Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini di lapangan maupun pantauan pada website resmi KPU ada tiga Partai dan beberapa nama Caleg yang belum berada dalam posisi aman terkait perolehan suara di Pileg 2024.
Tiga partai yang bersaing ketat merebut kursi terakhir antara lain:
1. Hanura
2. PAN
3. PPP
Sementara itu nama-nama Caleg yang disebut belum berhasil mengamankan posisinya dalam perebutan kursi legislatif DPRD Parigi moutong antara lain:
1. Partai Perindo, Paulus pasodung berebut suara dengan Arnol
2. Partai Kebangkitan Bangsa, Hi Wardhi bersaing dengan Moh Rafsan
3. Partai Amanat Nasional, Saiful Bahri
4. Partai Persatuan Pembangunan, Abdin SE
5. Partai Hanura, Yushar
Sementara itu, tiga partai yakni PPP, Hanura dan PAN disebut sebut berebut kursi ke 9 dan 10, artinya salah satu dari partai tersebut terancam tidak mendapatkan kursi di Pileg 2024 untuk Dapil I.
Panwascam Parigi tengah yang dikonfirmasi gemasulawesi.com terkait isu jual beli suara yang santer beredar mengatakan, pihaknya sejak beberapa hari terakhir telah melakukan pengawasan dengan ketat.
Melalui Kordiv Hukum, Pencegahan Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Muh. Rizal, terkait PSU di Desa Pelawa Jum’at 23 Februari 2024 mengatakan, pihaknya telah menggerak seluruh jajarannya ditingkat Desa untuk melakukan pengawasan secara ketat dan ekstra.
Selanjutnya kata dia saat ini pihaknya telah melayangkan surat Himbauan kepada seluruh Kepala Desa di wilayah Kerjanya.
"Dengan nomor 029/PM.00.02/K.ST-08.13/02/2024, " imbuhnya.
Rizal menambahkan, sudah tiga hari terakhir menjelang PSU pihaknya sudah melakukan pengawasan terus menerus dititik lorong nelayan tersebut.
Ia berharap pelaksanaan PSU bisa dilakukan dengan aman dan sukses, serta tidak ada lagi terjadi kesalahan yang berpotensi mengakibatkan PSU kedua. (Fan/Abdul Main)