Berita kota palu, gemasulawesi– Laboratorium khusus untuk mendeteksi Covid-19 di RSUD Anutapura Kota Palu Sulawesi Tengah (Sulteng), akhirnya mulai dioperasikan setelah renovasinya rampung akhir April 2020 lalu.
Dalam hal ini, RSUD Anutapura menggunakan Tes Cepat Molekuler (TCM) yang telah di-upgrade untuk tes Covid-19 dengan cartridge yang dikirim Kementerian Kesehatan.
Ahli Teknologi Laboratorium Medis atau ATLM RSUD Anutapura Kota Palu, Lia mengatakan pendeteksi Covid-19 menggunakan TCM tidak jauh beda dengan PCR (Polymerase Chain Reaction).
“Hanya saja TCM waktunya lebih cepat dibanding PCR. Dalam waktu 50 menit, TCM sudah mengeluarkan hasilnya,” ungkapnya, Senin 29 Juni 2020.
Menurutnya, saat ini Anutapura memiliki 60 catridge dari Kementerian Kesehatan untuk menguji 60 spesimen yang setiap harinya akan dilaporkan ke pusat penggunaannya.
“Jika masih ada persediaan catridge dari Kemenkes, maka pihak Kemenkes akan mengirim lagi nantinya,” ucapnya.
Ia menyatakan, dengan TCM ini pihaknya sudah bisa melakukan uji pemeriksaan bagi pasien terkonfirmasi positif, Pasien Dalam Pengawasan (PDP), maupun untuk menguji kembali pasien positif.
Sementara itu, Plt. Direktur RSUD Anutapura drg. Herry Mulyadi mengungkapkan, dengan adanya laboratorium khusus pendeteksi Covid-19 ini merupakan suatu kesyukuran baginya.
Karena hal itu kata dia, tentu mengurangi beban dari laboratorium Dinas Kesehatan provinsi Sulawesi Tengah.
“Ini berkat bantuan dan dukungan penuh dari Wali kota Palu, Drs. Hidayat, M.Si yang telah merenovasi laboratorium kami serta memenuhi alat-alat pendukungnya,” ungkapnya.
Dengan demikian, kata drg. Herry RSUD Anutapura Palu sudah lebih unggul dari pada rumah sakit lainnya yang ada di provinsi Sulawesi Tengah.
“RSUD Anutapura sudah lebih unggul dari rumah sakit lainnya di Sulteng. Karena sudah memiliki sendiri alat pendeteksi Covid-19, sehingga tidak harus mengirim lagi ke Labkes Sulteng,” terangnya.
Sebelumnya, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) akhirnya telah memiliki laboratorium pemeriksaan SWAB metode PCR.
“Dalam sehari, laboratorium akan mampu memeriksa sampai 27 sampel atau setara dengan dua siklus,” ungkap Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola saat meninjau Laboratorium kesehatan (Labkes) SWAB.
Menurut informasi lanjut dia, satu siklus pemeriksaan sampel SWAB butuh waktu hingga 5 jam.
Pemeriksaan swab test dengan metode PCR untuk mendeteksi infeksi virus corona (covid-19).
Keuntungan yang didapatkan adalah deteksi kasus positif virus corona akan jadi lebih cepat dengan tingkat keakuratan sampai 100 % daripada memakai rapid test.
“Labkes juga mampu menyimpan hingga 1000 sampel swab. Sehingga tidak tertutup kemungkinan bisa menerima sampel dari provinsi tetangga seperti Gorontalo dan Sulawesi Barat,” jelasnya.
Namun, prioritas saat ini adalah pemeriksaan SWAB warga Sulawesi Tengah. Dan jika nanti ada petunjuk dari pusat dalam hal ini Litbang Kementerian Kesehatan, barulah Sulawesi Tengah memback up daerah lain.
Dengan kemampuan UPT Labkes kata dia, maka Sulteng kini menjadi provinsi kedua di Sulawesi. Yang mampu menguji sampel swab lewat metode PCR sesuai SOP surveilens protokol virus corona.
Laporan: Muhammad Rafii/Pemkot Palu