Berita sulawesi tengah, gemasulawesi– Update info corona Sulteng 28 Juni 2020, bertambah dua kasus positif baru dan satu pasien sembuh.
Data gugus tugas penanganan virus corona, tambahan dua kasus positif corona baru itu berasal dari Kabupaten Banggai Sulteng.
Sehingga update info corona Sulteng, sudah 15 total kasus covid-19 di Banggai. Sementara, pasien sembuh sampai saat ini lima orang. Sehingga, tersisa 10 pasien sedang menjalani perawatan medis.
Sedangkan, tambahan satu pasien sembuh corona di Sulteng berasal dari Kabupaten Banggai.
Sulteng hari ini, sudah 186 total kasus positif virus corona. Pasien sembuh jumlahnya 153 orang dan lima meninggal dunia. Sehingga, tersisa 28 orang sedang menjalani perawatan.
Update hingga detik ini, sudah 12 kabupaten di Sulteng miliki riwayat terkonfirmasi positif virus corona.
Secara rinci 12 kabupaten terkonfirmasi positif virus corona sebagai berikut, 43 kasus dari Kota Palu (36 sembuh, 3 meninggal), lima dari Kabupaten Sigi (5 sembuh), 14 dari Poso (13 sembuh).
Selanjutnya, 18 dari Tolitoli (12 sembuh), 15 dari Banggai (5 sembuh), 13 dari Morowali (11 sembuh) dan 14 dari Morowali Utara (13 sembuh).
Kemudian, kasus terkonfirmasi positif terbanyak dari Kabupaten Buol dengan 57 kasus (sembuh 54).
Dan paling sedikit adalah satu kasus dari Banggai Kepulauan (satu sembuh), satu dari Banggai Laut, dua dari Kabupaten Parigi Moutong (satu sembuh) dan dua dari Kabupaten Donggala (satu sembuh).
Berikutnya, keterangan perawatan pasien positif yaitu satu di Kabupaten Morowali (1 isolasi mandiri), 6 Kabupaten Tolitoli (3 RSU Mokopido, 3 isolasi mandiri) dan 5 di Kota Palu (2 RSU Anutapura, 3 RSUD Undata).
Selanjutnya, 10 di Kabupaten Banggai (10 RSUD Banggai), 2 Kabupaten Buol (1 Rusunawa, 1 RSUD Pratama).
Kemudian, satu di Banggai Laut (isolasi mandiri), satu di Kabupaten Parimo (1 RSUD Anuntaloko), satu di Sigi (1 RSUD Madani), dua di Kabupaten Poso (RSUD Poso) dan dua di Kabupaten Donggala (1 isolasi mandiri, 1 RSUD Pratama Tambu).
Sementara itu, terkait upaya menekan wabah virus corona, berbagai pendekatan medis diinisiatif banyak pihak untuk membantu penanganan pasien positif corona.
Salah satunya, terapi plasma convalescent yang dipraktekkan di sejumlah negara dengan tingkat keberhasilan penanganan virus corona berbeda.
Direktur Lembaga Molekuler Eijkman Prof. Amin Soebandrio mengatakan, terapi menekan virus corona menggunakan plasma pasien yang sudah sembuh.
“Tubuh manusia akan terbentuk antibodi ketika terinfeksi jamur, bakteri atau virus. Terapi plasma merupakan pendekatan dengan mekanisme itu,” urainya.
Ia mengungkapkan, pengambilan plasma melalui tahapan yang dipastikan aman dan cocok untuk pasien. Plasma itu selanjutnya diberikan kepada pasien virus corona yang masih dirawat atau yang dalam keadaan sakit berat.
Di samping itu, terapi plasma convalescent ini tidak boleh untuk pencegahan. Terapi diberikan kepada pasien virus corona yang kondisinya menengah hingga berat.
“Saya menekankan pendekatan plasma ini adalah terapi dan bukan pencegahan,” tutupnya.
Laporan: Muhammad Rafii