Terkait Pernyataan Prabowo Mengenai Jangan Mengganggu Jika Enggan Bekerja Sama, PPP Sebut Menganggapnya Sebagai Imbauan

Ket. Foto: PPP Menyatakan Menganggap Pernyataan Prabowo Mengenai Jangan Mengganggu Sebagai Imbauan
Ket. Foto: PPP Menyatakan Menganggap Pernyataan Prabowo Mengenai Jangan Mengganggu Sebagai Imbauan Source: (Foto/Instagram/@prabowo)

Politik, gemasulawesi – Mengenai pernyataan Prabowo Subianto yang mengatakan jangan mengganggu jika enggan bekerja sama, PPP menyatakan mereka menganggapnya sebagai imbauan dari Presiden terpilih.

Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi, menyampaikan penyataan tersebut adalah normatif dari Prabowo Subianto sebagai imbauan dari presiden terpilih.

Achmad Baidowi yang juga akrab disapa dengan Awiek tersebut menegaskan jika ada pihak yang memberikan kritik bukan berarti dalam konteks yang mengganggu.

Baca Juga:
Terkait Peluang Duet Anies dan Ahok di Pilgub Jakarta, Pakar Sebut Menyatukan Keduanya Merupakan Eksperimen yang Berani

“Yang dapat dikatakan mengganggu, yaitu jika ada upaya merusak pertahanan atau ketertiban umum,” katanya.

Menurutnya, yang dapat dimaksud dengan mengganggu itu adalah mengganggu ketertiban umum, mengganggu pertahanan dan mengganggu keamanan.

Awiek menekankan jika melakukan kritik terhadap gagasan dan program, maka itu tidak termasuk dengan kategori mengganggu.

Baca Juga:
Ada Peluang Terbentuknya Koalisi, Pakar Sebut Ridwan Kamil Memiliki Potensi Diusung di Pilgub Jakarta oleh PAN, Gerindra dan Golkar

Dalam keterangannya hari ini, 11 Mei 2024, Achmad Baidowi meyakini jika Prabowo Subianto yang pernah berada di luar pemerintahan mengerti dengan konteks oposisi.

“Apa yang diungkapkan oleh Prabowo Subianto adalah bentuk optimismen dalam membangun,” ungkapnya.

Sehingga, menurutnya, hal tersebut bertujuan agar jangan sampai RI terpecah belah.

Baca Juga:
Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Terus Berkomunikasi dengan Prabowo, Staf Khusus Menkeu Sebut Tidak Sulit untuk Bicara dengan Koalisi

Diketahui jika sebelumnya, politikus senior PDI P, Hendrawan Supratikno, juga menyampaikan tanggapannya terhadap pernyataan Prabowo Subianto tersebut.

Menurut Hendrawan, justru yang akan mengganggu jalannya roda pemerintahan adalah dari dalam atau internal.

“Yang rajin bersiasat biasanya mereka yang sibuk berburu kursi dan rejeki yang lebih besar dari akses kekuasaan,” ucapnya.

Baca Juga:
Wacana Revisi UU, Ketua Komisi II DPR Sebut Dapat Membuat Jumlah Kementerian Bertambah atau Berkurang

Dia melanjutkan jika pihak yang berada di luar pemerintahan biasanya hanya melakukan kontrol dan kritik.

“Kestabilan sebuah koalisi atau pemerintah tidak ditentukan oleh tekanan dari pihak eksternal,” jelasnya.

Hendrawan menyampaikan jika dalam Game Theory, stabilitas kartel atau koalisi lebih ditentukan oleh tarik menarik kepentingan internal dan bukan dari tekanan eksternal.

Baca Juga:
Terkait Pernyataan Ganjar Pranowo tentang Politik Akomodasi, Gerindra Tegaskan Hal itu Sepenuhnya Hak Pemenang Pilpres

Diketahui jika Prabowo mempersilakan pihak yang tidak mau bekerja sama menonton dan jangan mengganggu.

Prabowo mengatakan pihaknya hanya ingjn bekerja untuk mengamankan kekayaan bangsa Indonesia.

“Jika ada yang mau menonton di pinggir jalan, silahkan menjadi penonton yang baik,” pungkasnya. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Jadi Andalan, Pakar Sebut Program Makan Siang dan Susu Gratis Prabowo serta Gibran Memerlukan Kementerian Khusus yang Mengurusnya

Pakar menyebutkan program makan siang dan susu gratis Prabowo serta Gibran memerlukan kementerian khusus.

Mengenai Kemungkinan Diusung PPP dalam Pilkada Jakarta, Sandiaga Uno Sebut Harus Mempertimbangkannya dengan Serius

Sandiaga Uno mengungkapkan dia harus mempertimbangkan dengan serius kemungkinan diusung PPP dalam Pilkada Jakarta.

Akui Telah Siapkan Peta Jalan Politik ke Depan, Pengamat Sebut Gibran Paling Mungkin Bergabung dengan Partai Golkar

Pengamat menyampaikan Wakil Presiden Terpilih, Gibran Rakabuming Raka, paling mungkin bergabung ke Partai Golkar.

Peluncuran Tahapan Pilkada Serentak 2024, KPU Meminta Peserta Menerapkan Kampanye Hijau untuk Menjaga Keindahan Bali

KPU meminta peserta Pilkada tahun 2024 menerapkan kampanye hijau saat masa kampanye untuk menjaga keindahan Bali.

Tegaskan Jangan Ada Pihak yang Memecah Belah, Gerindra Nyatakan Relawan Merupakan Bagian Integral dari TKN Prabowo dan Gibran

Gerindra menyampaikan relawan merupakan bagian integral dari TKN Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Berita Terkini

wave

Nasib Nyawa di Gunung Nasalane: Menanti Keadilan yang Belum Menyentuh Dg Aras

Hukum yang tak bertaring dihadapan pemodal tambang ilegal, hampir terjadi disemua titik PETI yang tersebar di Parigi moutong.

Tebalnya Tembok "Imunitas" Tambang Ilegal Buranga: Mengapa Hukum Tak Berdaya Dihadapan Reni?

Polres Parigi Moutong dinilai tak bertaring dihadapan Reni salah satu tokoh sentral dibalik beroperasinya tambang ilegal di Desa Buranga.

Diduga Kebal Hukum, Kelompok Haji Anjas, Mustari dan Ahmad Geser Operasi Tambang Ilegal ke Desa Buranga

Dugaan kebal hukum pengelola PETI di Desa Buranga mencuat, seolah tidak perduli hukum aktifitas tambang ilegal Buranga tetap beroperasi.

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.


See All
; ;