Politik, gemasulawesi – Sosiolog yang juga sekaligus akademisi Universitas Jenderal Soedirman, Dr Tri Wuryaningsih, menyatakan dikarenakan sekarang ini telah masuk tahapan Pilkada, maka seharusnya calon-calon yang akan dimunculkan dalam Pilkada adalah sosok yang mampu merespons isu perlindungan perempuan.
Selain itu, Dr Tri Wuryaningsih juga mengungkapkan jika sosok tersebut juga mampu memberikan responsnya terhadap isu-isu perlindungan anak.
Dr Tri Wuryaningsih juga menilai jika perayaan Hari Kartini yang jatuh pada hari ini, 21 April 2024, adalah momentum refleksi jika masih banyak persoalan yang masih berkaitan dengan kaum perempuan dan juga dengan anak-anak.
Menurut Tri, jika sosok yang seperti itu dimunculkan, persoalan-persoalan kaum perempuan dan anak dapat diberikan penanganan yang baik dari waktu ke waktu.
Dia juga mengungkapkan jika masalah keterwakilan perempuan hingga saat ini masih menjadi PR atau pekerjaan rumah.
Hal tersebut, menurut Tri Wuryaningsih, disebabkan salah satu komposit indeks pembangunan gender adalah perempuan yang berada di lembaga manajerial, yang merupakan lembaga-lembaga yang memang kemudian memiliki kewenangan untuk membuat dan menghasikan keputusan.
“Sejujurnya, Kabupaten Banyumas kalah dengan Cilacap dan Purbalingga mengenai hal tersebut, sehingga ini juga menjadi pekerjaan rumah,” katanya.
Tri Wuryaningsih yang juga adalah pemerhati masalah gender dan anak menyampaikan jika sumbangan pendapatan perempuan untuk keluarga juga jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki.
“Hal itu mengartikan kontribusi ekonomi perempuan untuk pendapatan keluarga juga masih rendah,” terangnya.
Tri memaparkan jika itu berdasarkan data dari BPS.
“PR lain yang juga harus dijadikan perhatian adalah mengenai banyaknya perempuan yang menjadi korban HIV/AIDS,” ucapnya.
Dia menambahkan jika itu termasuk dengan persoalan stunting.
“Dengan perayaan Hari Kartini yang jatuh di tengah persiapan Pilkada 2024, maka adalah momen yang tepat untuk mencari kepala daerah yang mampu merespons sejumlah isu tersebut,” jelasnya.
Tri Wuryaningsih menegaskan jika ini bukan hanya Pilkada di Kabupaten Banyumas saja, namun, juga Pilkada di seluruh wilayah Indonesia. (*/Mey)