Terkait Pilpres 2024, Haidar Alwi Meminta Pasangan Capres dan Cawapres yang Kalah Berhenti Menyalahkan Jokowi

Ket. Foto: Haidar Alwi Mengungkapkan Permintaannya Agar Pasangan Capres dan Cawapres yang Kalah dalam Pilpres 2024 untuk Berhenti Menyalahkan Jokowi
Ket. Foto: Haidar Alwi Mengungkapkan Permintaannya Agar Pasangan Capres dan Cawapres yang Kalah dalam Pilpres 2024 untuk Berhenti Menyalahkan Jokowi Source: (Foto/Instagram/@jokowi)

Politik, gemasulawesi – Pendiri Haidar Alwi Institute atau HAI, R Haidar Alwi, mengungkapkan permintaannya agar pasangan capres dan cawapres serta timnya yang kalah dalam Pilpres tahun 2024 untuk berhenti menyalahkan Presiden Jokowi.

Disebutkan Haidar Alwi, jika itu juga termasuk dengan menyebarkan fitnah tentang Presiden Jokowi.

Hal tersebut diketahui disampaikan oleh Haidar Alwi menanggapi pernyataan dari Wakil Deputi Hukum TPN Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, Henry Yosodiningrat, dalam video yang diposting di akun Youtube Akbar Faizal.

Baca Juga:
Perolehan Suara Lebih dari 12 Juta, Prabowo dan Gibran Menang Telak di Provinsi Jawa Tengah

Dilaporkan dalam video tersebut, Henry menyatakan jika Presiden Jokowi merupakan pengkhianat dan penjahat demokrasi yang telah melakukan dan merancang kejahatan sistemik dalam Pemilu tahun 2024.

Haidar Alwi menegaskan untuk berhenti menyalahkan, menyebarkan hoaks dan juga ujaran kebencian terhadap Presiden Jokowi dikarenakan mengalami kekalahan dalam pilpres tahun 2024.

“Sebaiknya, dewasa dalam berpolitik, sportif, jangan baperan dan juga jangan cengeng,” ujarnya.

Baca Juga:
Terkait Hak Angket, Ganjar Pranowo Sebut Serahkan Mekanismenya ke DPR

Haidar Alwi menerangkan jika tim Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, khususnya PDI P, kalah dalam Pemilu tahun 2024 dikarenakan kesombongannya sendiri.

“Bahkan, sejumlah analis politik dan juga pengamat telah mengingatkan dan juga memprediksinya dari jauh-jauh hari sebelumnya,” katanya.

Haidar Alwi menuturkan yang disayangkan adalah kesombongan itu masih terlihat dalam pernyataan Henry tentang Presiden Jokowi.

Baca Juga:
Terkait Jumlah Kursi untuk Golkar di Kabinet Baru, Airlangga Tegaskan Keberadaan Partai Akan Memperkuat Postur Pemerintahan

Sementara itu, Ganjar Pranowo juga diketahui dilaporkan oleh IPW atau Indonesia Police Watch ke KPK untuk dugaan kasus gratifikasi.

Di sisi lain, cawapres Gibran Rakabuming Raka juga mengungkapkan niatnya untuk dapat bersilaturahmi dengan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di momen bulan Ramadhan.

Hal tersebut disampaikannya kepada para awak media setelah menemani Presiden Jokowi dan Ibu Negara, Iriana Jokowi, bermain dengan kedua anaknya di Park Mall, Kabupaten Sukoharjo.

Baca Juga:
Duduki Peringkat Tertinggi, KPU Parepare Tetapkan Rekapitulasi Suara Partai Dimenangkan Golkar dan Rebut 5 Kursi DPRD

Mengenai apakah hal tersebut dilakukan untuk mencairkan suasana setelah pilpres tahun 2024, Gibran menyampaikan jika sebagai seorang junior, dia harus menjalin silaturahmi terlebih dahulu.

“Bagaimana pun, harus saya yang menemui beliau-beliau,” tuturnya. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Berikan Sinyal Positif, Airlangga Sebut Presiden Jokowi dengan Golkar Telah Sangat Dekat

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, menyampaikan jika Presiden Jokowi dengan Partai Golkar telah sangat dekat.

Belum Ada yang Memimpin Selama 3 Periode, Airlangga Hartarto Disebut Kandidat Terkuat Ketua Umum Golkar

Menurut Direktur Parameter Politik Indonesia, Airlangga Hartarto merupakan kandidat terkuat untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Salah Satunya untuk Membangun Kerja Sama, Pengamat Nilai Dukungan dari Pemimpin Dunia terhadap Prabowo Strategis

Pengamat menilai dukungan dari para pemimpin dunia terhadap Prabowo Subianto strategis untuk posisi Indonesia.

Terkait Susunan Kabinet, Sekjen Gerindra Sebut Prabowo dan Gibran Belum Melakukan Pembahasan

Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menyebutkan Prabowo dan Gibran belum melakukan pembahasan mengenai susunan kabinet.

Penayangan Grafik pada Sirekap Dihentikan, Gerindra Sambut Positif Keputusan KPU

Partai Gerindra menyambut positif keputusan KPU yang memilih untuk menghentikan penayangan grafik pada Sirekap.

Berita Terkini

wave

Nasib Nyawa di Gunung Nasalane: Menanti Keadilan yang Belum Menyentuh Dg Aras

Hukum yang tak bertaring dihadapan pemodal tambang ilegal, hampir terjadi disemua titik PETI yang tersebar di Parigi moutong.

Tebalnya Tembok "Imunitas" Tambang Ilegal Buranga: Mengapa Hukum Tak Berdaya Dihadapan Reni?

Polres Parigi Moutong dinilai tak bertaring dihadapan Reni salah satu tokoh sentral dibalik beroperasinya tambang ilegal di Desa Buranga.

Diduga Kebal Hukum, Kelompok Haji Anjas, Mustari dan Ahmad Geser Operasi Tambang Ilegal ke Desa Buranga

Dugaan kebal hukum pengelola PETI di Desa Buranga mencuat, seolah tidak perduli hukum aktifitas tambang ilegal Buranga tetap beroperasi.

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.


See All
; ;