Politik, gemasulawesi – Mantan gubernur Jawa Tengah sekaligus calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyatakan menyerahkan mekanisme hak angket ke DPR RI.
Menurut Ganjar Pranowo, anggota DPR mempunyai wewenang dalam menggunakan hak angket tersebut yang berkaitan dengan dugaan kecurangan dalam pemilu tahun 2024.
Ganjar Pranowo menegaskan jika dia menempatkan dirinya bersama dengan wakilnya, Mahfud MD, sebagai pihak prinsipal yang tidak boleh terlibat atau melibatkana diri dalam urusan hak angket.
Ganjar Pranowo menerangkan jika dinamikanya akan berjalan terus-menerus, sehingga menurutnya lebih baik jika dinamika tersebut yang terjadi di parlemen.
“Hal ini dikarenakan kami bukan anggota parlemen,” katanya.
Lebih lanjut, Ganjar menegaskan jika ada upaya penggembosan dalam menggulirkan hak angket yang dimaksud.
“Upaya penggembosan hak angket tersebut adalah bagian dari dinamika,” ucapnya.
Ganjar Pranowo menyatakan dia berharap aturan dan juga norma-norma dapat dijalankan dengan baik.
“Saya pribadi sebagai anggota partai, di dalamnya melakukan diskusi mengenai soal-soal yang seperti ini,” ujarnya.
Baca Juga:
Berikan Sinyal Positif, Airlangga Sebut Presiden Jokowi dengan Golkar Telah Sangat Dekat
Dia menerangkan jika hal tersebut dikarenakan dirinya pernah di tim angket sebelumnya.
Sebelumnya, diketahui jika Ganjar Pranowo dilaporkan oleh IPW atau Indonesia Police Watch ke KPK dengan dugaan penerimaan gratifikasi.
Setelah IPW membuat laporan ke KPK, sejumlah aktivis dari beberapa daerah di Provinsi Jawa Tengah dikabarkan menggelar aksi demo yang bertajuk ‘Selamatkan Bank Jateng’, yang dilakukan di depan kantor pusat Bank Jateng, di Semarang.
Demo yang digelar oleh Aliansi Masyarakat Jawa Tengah tersebut datang dengan membawa sejumlah atribut demo, seperti poster-poster yang bertuliskan “Bersihkan Bank Jateng dari Koruptor’dan ‘Selamatkan Dana Nasabah Bank Jateng’.
Didi Adi Saputro, yang merupakan koordinator aksi, mengatakan jika Bank Jateng adalah ladang korupsi untuk para pejabat.
“CSR juga tidak ada transparansi dan pembagian CSR juga tidak jelas mengarah kemana,” terangnya.
Didi menekankan jika pada kenyataannya, pejabat dan juga pegawai Bank Jateng tidak jujur.
Di tengah-tengah demonstrasi, Sekretaris Perusahaan Bank Jateng, Herry Nunggal, turun dan menemui para demonstran untuk menyampaikan apresiasi dan juga terima kasih untuk perhatian masyarakat terhadap Bank Jateng. (*/Mey)