Mungkin Terjadi pada Aspek Kesehatan Penerima Vaksin, Menkes Nyatakan AstraZeneca Memiliki Manfaat yang Lebih Besar dari Efek Sampingnya

Ket. Foto: Menkes Menyampaikan Manfaat dari AstraZeneca Lebih Besar Dibandingkan Efek Sampingnya
Ket. Foto: Menkes Menyampaikan Manfaat dari AstraZeneca Lebih Besar Dibandingkan Efek Sampingnya Source: (Foto/Instagram/@kemenkes_ri)

Nasional, gemasulawesi – Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyatakan jika vaksin AstraZeneca mempunyai lebih banyak manfaat yang jauh lebih besar dibandingkan dengan risiko efek samping.

Diketahui jika risiko efek samping yang disebutkan oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mungkin terjadi pada aspek kesehatan penerima vaksin.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, sebagai respons kabar pengakuan industri farmasi AstraZeneca jika vaksin Covid 19 yang mereka produksi mempunyai efek samping yang langka.

Baca Juga:
Terutama dalam Pengolahan Nikel, Luhut Tegaskan Komitmen Pemerintah Indonesia untuk Membangun Industri EV Berkonsep Hijau

Budi menyampaikan meskipun begitu, jika dilihat oleh dunia medis, WHO yang meng-approve langsung, dimana disebutkan jika vaksin AstraZeneca mempunyai manfaat yang lebih besar dari risikonya.

“Itu yang menyebabkan WHO memberikan izin untuk dijalankan di seluruh dunia,” katanya.

Budi memaparkan jika risiko langka berupa pembekuan darah akibat sindrom trombosis dengan trombositopenia atau TTS yang dikaitkan dengan vaksin AstraZeneca sebelumnya telah diungkap oleh sejumlah pakar imunologi vaksinasi sejak pandemi Covid 19 melanda Indonesia.

Baca Juga:
Ramai Soal Paket Mainan Megatron Milik Youtuber Medy Renaldy yang Rusak Usai Sempat Ditahan, Begini Tanggapan Ditjen Bea Cukai

Sebagai tindak lanjutnya, dikatakan Budi, pemerintah RI memutuskan untuk menerapkan protokol pengawasan berstandar global yang diantaranya melibatkan sejumlah tim independen, yakni ITAGI yang berisikan para pakar yang bergerak di bidang imunologi untuk proses pengawasan di Indonesia.

Menkes menyebutkan jika saat itu, pemerintah meminta untuk memberikan kajian terkait hal tersebut, apalagi teknologi yang digunakan baru.

“Kesimpulannya sama, dilihat benefit dan risiko,” terangnya.

Baca Juga:
Heboh Kasus Cantika Mutiara Johani, Mahasiswi Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Hedon, Manajer Kemahasiswaan Undip Akhirnya Buka Suara

Budi mengungkapkan jika kesimpulan tersebut juga mempertimbangkan jumlah pasien Covid 19 yang saat pandemi korbannya mencapai ratusan juta orang.

Mengenai risiko vaksin Covid 19 yang relatif kecil, menurut Budi, hal tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor genetik dari para penerima manfaat vaksin.

“Karena semua itu tergantung pada kecocokannya,” jelasnya.

Baca Juga:
Tak Hanya Kantor Setjen DPR RI, Penggeledahan Terkait Dugaan Kasus Korupsi Rumah Dinas Anggota Juga Dilakukan KPK di 4 Lokasi Berbeda

Budi menyampaikan jika dari pengecekan data yang dilakukan oleh otoritas terkait, belum ditemukan kejadian TTS di Indonesia hingga sekarang.

Namun, diakui Budi, jika di luar negeri, efek samping yang dikhawatirkan tersebut mungkin terjadi. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Desak Berani untuk Menegakkan Keadilan, MUI Meminta ICC Tidak Ragu Mengeluarkan Surat Perintah Penangkapan Benjamin Netanyahu

MUI meminta ICC untuk tidak ragu mengeluarkan surat perintah penangkapan Perdana Menteri penjajah Israel, Benjamin Netanyahu.

Sekaligus Perpanjang Kontrak IUPK, Bahlil Sebut Rencana Pemerintah Menambah Kepemilikan Saham di Freeport Adalah Upaya Mendukung Hilirisasi

Bahlil Lahadalia mengungkapkan rencan pemerintah RI menambah kepemilikan saham di Freeport adalah upaya mendukung hilirisasi.

Untuk Memberikan Kepastian Hukum atas Tanah, AHY Berencana Menjadikan Bali Sebagai Pulau Lengkap Melalui Deklarasi

Agus Harimurti Yudhoyono dikabarkan berencana untuk menjadikan Bali sebagai Pulau Lengkap melalui Deklarasi Pulau Lengkap.

Matangkan Perlindungan di Tengah Krisis Timur Tengah, Menlu Retno Bahas Persiapan Evakuasi WNI Jika Situasi Memburuk

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, membahas persiapan WNI jika situasi memburuk di kawasan Timur Tengah.

Geger! Konten Kreator Medy Renaldy Keluhkan Pengiriman Paket Robot Megatron Miliknya yang Sempat Ditahan Bea Cukai dan Kemasan Dirusak

Sempat ditahan Bea Cukai, konten kreator Medy Renaldy keluhkan paket robot megatron miliknya diterima dalam kondisi rusak dan berantakan.

Berita Terkini

wave

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.

Komisi II Desak Mendagri Hentikan Pemangkasan Dana Transfer Daerah

Ketua Komisi II DPR minta Mendagri hentikan pengurangan dana transfer demi menjaga ekonomi dan stabilitas daerah.


See All
; ;