Nasional, gemasulawesi – Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyatakan jika kesehatan penting dalam pemanfaatan bonus demografi Indonesia.
Menurut Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, saat terjadi bonus demografi, maka pendapatan nasional bruto atau GNI (gross national income) Indonesia dapat tembus hingga 13.000 USD.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menerangkan jika alasan kesehatan penting untuk sebuah negara adalah karena dalam sejarah bangsa-bangsa di dunia, bangsa yang dapat menembus ke angka 13.000 USD GNI per kapita tersebut terjadi di saat-saat yang spesifik, yakni pada saat bonus demografi.
Baca Juga:
Untuk Hadapi Sengketa Hasil Pemilu 2024 di Mahkamah Konstitusi, KPU Sebut Akan Siapkan Advokat
Dalam kesempatan yang sama, Menkes juga mengingatkan jika negara dapat terjebak di negara kelas menengah jika gagal memanfaatkan bonus demografi.
Budi Gunadi Sadikin menyatakan jika negara yang gagal GNI 13.000 USD di saat bonus demografi atau 5 tahun setelahnya, akan selamanya berada di kelas menengah atau middle income trap.
“Negara tersebut akan terjebak dikarenakan tidak ada momentum lagi,” katanya.
Baca Juga:
Termasuk dengan Kepala Bais, Panglima TNI Lakukan Mutasi pada 52 Perwira Tinggi
Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Kemenko PMK, Nunung Nuryantono, menyatakan pemanfaatan bonus demografi dapat menghindarkan Indonesia dari perangkap negara berpendapatan menengah.
Nunung memaparkan bahwa dari pengalaman sejumlah negara maju di dunia, jika ingin betul-betul memanfaatkan bonus demografi sebagai kebijakan penting, maka Indonesia dapat lepas dari middle income trap.
Nunung melanjutkan jika demografi Indonesia kaya dengan sumber daya manusia atau SDM usia produktif.
“Bahkan, Indonesia tercatat sebagai salah satu negara yang mempunyai penduduk usia produktif terbesar di Asia, yaitu mencapai sekitar 191 juta atau sekitar 70,72 persen dari total penduduk Indonesia yang berjumlah 270,20 juta jiwa,” terangnya.
Nunung menyatakan jika ada 3 sektor besar dalam perekonomian nasional yang masih menjadi tonggak untuk penyerapan angkatan kerja.
“Sektor-sektor tersebut adalah pertanian, manufaktur dan perikanan; sektor perdagangan; serta industri manufaktur,” jelasnya.
Nunung menegaskan jika pemerintah akan mendorong pendidikan vokasi untuk menyerap tenaga kerja yang dibutuhkan.
Dia juga memaparkan jika pergeseran industri perlu untuk dipersiapkan dengan matang. (*/Mey)