Sering Terjadi Insiden, Menkopolhukam Sebut Pemerintah Terus Waspadai Munculnya Konflik Terbuka di Laut Cina Selatan

Ket. Foto: Menkopolhukam Menyatakan Jika Pemerintah Terus Mewaspadai Munculnya Konflik Terbuka di Laut Cina Selatan
Ket. Foto: Menkopolhukam Menyatakan Jika Pemerintah Terus Mewaspadai Munculnya Konflik Terbuka di Laut Cina Selatan Source: (Foto/Instagram/@hadi.tjahjanto)

Nasional, gemasulawesi – Menurut laporan, Menkopolhukam, Hadi Tjahjanto, menyampaikan jika pemerintah RI terus mewaspadai munculnya konflik terbuka di Laut Cina Selatan.

Menkopolhukam, Hadi Tjahjanto, menyatakan jika alasannya adalah sejumlah insiden yang terjadi di Laut Cina Selatan dalam beberapa tahun terakhir ini.

Menkopolhukam, Hadi Tjahjanto, menyebutkan jika potensi konflik selalu ada di Laut Cina Selatan dikarenakan adanya tumpang tindih klaim kepemilikan wilayah di Laut Cina Selatan.

Baca Juga:
Demi Tingkatkan Daya Beli Masyarakat, Mendagri Minta Seluruh Pemda Salurkan THR dan Gaji ke 13 Tepat Waktu

Hadi Tjahjanto menambahkan terlebih dengan Cina yang memaksakan klaim sepihak mereka atas seluruh wilayah Laut Cina Selatan yang mengacu kepada sejarah di masa lalu atau nine-dash lines.

Menurut Hadi, pihaknya juga mencatat seringnya terjadi insiden di wilayah Laut Cina Selatan yang jika tidak dikelola dengan baik nantinya akan dapat memicu konflik terbuka.

“Selain itu, Indonesia, yang memiliki wilayah di Laut Natuna Utara juga menjadi bagian dari Laut Cina Selatan, juga mempunyai kepentingan untuk mengelola sengketa tersebut agar situasi tetap kondusif dan juga damai,” katanya.

Baca Juga:
Untuk 4 Provinsi, KPU Agendakan Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilu Tahun 2024 Hari Ini

Dalam kesempatan tersebut, Menkopolhukam mengakui jika tujuan tersebut juga menghadapi tantangan saat ini dikarenakan Tiongkok secara sepihak mengeluarkan peta negaranya yang menambahkan 9 garis putus-putus (nine-dash line) menjadi 10 atau ten-dash lines.

“Klaim tersebut juga tumpang tindih dengan ZEE Indonesia, tepatnya di Laut Natuna Utara,” ujarnya.

Hadi melanjutkan jika sengketa menjadi semakin rumit disebabkan rivalitas 2 negara adidaya, yakni Tiongkok dan Amerika Serikat, menguat.

Baca Juga:
Akui Khawatir, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia Sebut Ada Negara Lain yang Berupaya Hentikan Program Hilirisasi

“Di satu sisi, Tiongkok semakin agresif dengan menempatkan kapal-kapal coastguard-nya di perairan-perairan sengketa, sedangkan Amerika Serikat juga membangun pakta pertahanan, yakni AUKUS dan QUAD untuk membendung pengaruh Tiongkok,” ucapnya.

Diketahui jika AUKUS terdiri dari Amerika Serikat, Inggris dan Australia, sedangkan QUAD beranggotakan Amerika Serikat, India, Jepang dan Australia.

Mengenai situasi tersebut, Hadi menerangkan Indonesia berkewajiban untuk menjalankan mandat pembukaan UUD 1945, yang diantaranya adalah memelihara perdamaian dunia.

Baca Juga:
Dukung Seluruh Proyek Strategis Nasional, AHY Tegaskan Kementerian ATR Akan Bekerja Secara Maksimal

Dia menegaskan Indonesia tidak ingin melihat wilayah Laut Cina Selatan justru dijadikan ajang proyeksi kekuatan negara adidaya dan juga menjadi episentrum konflik. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Bukan Hanya Membangun Gedung, Kepala OIKN Sebut Kota Nusantara Sebuah Peradaban Baru Indonesia

Kepala OIKN menyebutkan Kota Nusantara merupakan sebuah peradaban baru Indonesia, bukan hanya membangun gedung saja.

Terkait Dewan Kawasan Aglomerasi, Pengamat Sebut Sebenarnya Tidak Diperlukan Sekali

Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti menyebutkan jika Dewan Kawasan Aglomerasi sebenarnya tidak benar-benar diperlukan.

Menjelang Mudik Lebaran, Tol Cipali Dilaporkan sedang Lakukan Pemeliharaan Rutin Berupa Perbaikan Jalan

Menjelang arus mudik Idul Fitri tahun 2024, Tol Cipali dilaporkan sedang melakukan pemeliharaan rutin berupa perbaikan jalan.

Untuk Arus Mudik Idul Fitri 2024, Pelabuhan Merak Hanya Diperuntukkan bagi Mobil Pribadi dan Bus

Pelabuhan Merak dikabarkan hanya diperuntukkan untuk mobil pribadi dan bus pada arus mudik Idul Fitri tahun 2024.

Mengenai Praktik Politik Identitas yang Menggunakan Agama, Said Aqil Sebut Dilarang Secara Tegas dalam Al Quran

Said Aqil Siroj menekankan bahwa praktik politik identitas yang menggunakan agama dilarang secara tegas dalam Al Quran.

Berita Terkini

wave

Janggal, Kejati Sulteng Belum Tetapkan Tersangka Dalam Kasus Dugaan Gratifikasi 500 Juta Tiga Proyek Jalan di Parigi Moutong

Sudah disita Kejati ratusan juta dana dugaan hasil gratifikasi, tapi anehnya belum ada tindaklanjut dari pihak kejaksaan.

Jadi Debut Bunda Corla di Layar Lebar, Inilah Sinopsis Mertua Ngeri Kali, Film Drama Komedi yang Lucu sekaligus Menyentuh Hati

Mertua Ngeri Kali adalah film drama komedi yang menghibur sekaligus menyentuh hati, dibintangi Bunda Corla yang kocak

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu

PT Bukit Asam Catat Produksi dan Penjualan Batu Bara Tumbuh, Optimis Hadapi Tekanan Pasar Global

PTBA mencatat produksi 35,90 juta ton hingga kuartal III-2025, didukung efisiensi, penjualan meningkat, permintaan pasar kuat.

Polresta Samarinda Tangkap 10 Tahanan Kabur, Polisi Terus Memburu Lima Buronan dan Tingkatkan Keamanan Sel

Polresta Samarinda berhasil menangkap 10 tahanan kabur, sementara lima lainnya masih diburu dengan penguatan sistem keamanan.


See All
; ;