Nasional, gemasulawesi – Menurut laporan, Presiden Jokowi melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Selandia Baru, Christopher Luxon, di Hotel Park Hyatt, yang berlokasi di Melbourne, Australia.
Disebutkan jika pertemuan tersebut dilakukan Presiden Jokowi untuk memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dengan Selandia Baru.
Menurut keterangan resmi dari Biro Pers, Media dan Informasi atau BPMI Sekretariat Presiden, pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Perdana Menteri Selandia Baru tersebut membahas sejumlah isu strategis dan juga kerja sama antara Indonesia dengan Selandia Baru dalam sejumlah bidang.
Baca Juga:
Pemkot Tangerang Minta Tempat Ini Tutup Jelang Bulan Ramadhan
Presiden Jokowi diketahui menyampaikan ucapan selamat kepada PM Selandia Baru untuk pengangkatannya.
Presiden Jokowi juga menyatakan pentingnya kemitraan yang strategis antara Indonesia dengan Selandia Baru, khususnya dalam bidang ekonomi serta pembangunan.
Presiden Jokowi mengungkapkan harapannya agar kerja sama antara kedua negara di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Luxon dapat terus ditingkatkan di masa mendatang.
Baca Juga:
Ramai Masalah Beras Mahal, Jokowi Minta Masyarakat Cek Harga di Pasar
Menurut Jokowi, Selandia Baru merupakan mitra strategis dari Indonesia.
Dilaporkan jika salah satu fokus pembahasan adalah penurunan nilai perdagangan antara Indonesia dengan Selandia Baru yang mencapai sekitar 18% pada tahun 2023.
“Peluang yang baru perlu diciptakan untuk meningkatkan interaksi antara para pelaku usaha dan perdagangan, yang juga termasuk di sektor halal,” ujarnya.
Baca Juga:
Serikat Guru Tolak Dana BOSP Dipakai Untuk Program Ini
Kepala Negara juga menyambut baik rencana kunjungan Perdana Menteri Selandia Baru ke Jakarta pada tahun ini bersama dengan misi dagang.
Jokowi menuturkan jika kunjungan tersebut akan mendorong peningkatan perdagangan dan juga kerja sama ekonomi antara kedua negara.
Di sisi lain, untuk bidang energi, Presiden Jokowi memberikan apresiasinya untuk kerja sama energi panas bumi yang erat antara Indonesia dengan Selandia Baru.
Baca Juga:
Tertuang dalam Perpres, Presiden Jokowi Telah Secara Resmi Naikkan Tunjangan Kinerja Pegawai KLHK
Dikabarkan jika itu juga termasuk dengan komitmen pendanaan NZ$ 15,6 juta dalam program Indonesia-Aoteroa New Zealand Geothermal Energy Programme atau PINZ.
Dia mengungkapkan harapannya agar investasi dapat terus ditingkatkan.
“Terutama untuk mendukung percepatan pengembangan energi geothermal dan upaya transisi energi di dalam negeri,” tuturnya.
Diketahui jika pertemuan antara Presiden Jokowi dengan PM Selandia Baru juga menyinggung kerja sama antara Indonesia dengan Selandia Baru di kawasan Pasifik. (*/Mey)