Nasional, gemasulawesi – Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menyatakan jika Indonesia mempunyai banyak kekayaan alam, termasuk dengan laut dan juga ikan laut yang berlimpah.
Disebutkan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, jika produk laut yang berlimpah di Indonesia adalah lobster dan benih lobster.
Namun, diakui oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, jika Indonesia belum dapat melakukan budidaya perikanan yang baik.
“Ini menyebabkan Indonesia tertinggal jauh dari negara lain,” katanya.
Sakti menegaskan jika untuk itu, Indonesia perlu untuk menekankan pentingnya implementasi dari 5 kebijakan ekonomi biru.
“Indonesia tertinggal dari negara-negara yang dulunya berada di bawah Indonesia, seperti Vietnam yang sekarang mempunyai budidaya lobster yang masif dengan jumlah ekspor yang besar,” ujarnya.
Sakti menuturkan jika sebab itu, dia melihat jika industri kelautan di Vietnam telah maju, sedangkan di Indonesia masih tradisional.
“Kita sampai sekarang masih belum mampu melakukan budidaya perikanan yang baik dan itu menyebabkan ketertinggalan yang lamanya hingga lebih dari 10 tahun,” ucapnya.
Menteri KKP memaparkan jika menurutnya, Indonesia seharusnya telah setara dengan sejumlah negara yang dahulunya tertinggal dengan Indonesia.
Terkait dengan implementasi 5 kebijakan ekonomi biru, Sakti mengatakan jika itu penting untuk mendorong terwujudnya Indonesia Emas tahun 2045 dengan laut yang sehat.
Diketahui jika 5 kebijakan ekonomi biru, antara lain, penangkapan ikan terukur yang berbasis kuota, penambahan luas kawasan konservasi laut, pengelolaan dan pengawasan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil, pengembangan budidaya laut, pesisir dan darat yang berkelanjutan.
Serta yang terakhir adalah pengelolaan sampah plastik di laut yang dilakukan melalui gerakan partisipasi nelayan.
Baca Juga:
Banjir Demak, Warga yang Bertahan di Posko Pengungsian Kini Cari Ikan untuk Dimakan
Sebelumnya, di awal bulan Februari 2024 lalu, Sakti mengungkapkan jika total investasi untuk sektor kelautan dan perikanan Indonesia di triwulan III tahun 2023 mencapai sekitar 9,5 triliun rupiah.
Sakti menyebutkan jika salah satu negara yang paling banyak menyumbang adalah Tiongkok. (*/Mey)